La Nyalla dan Mantan Ketum PSSI di Roda Pemerintahan Indonesia

Rabu, 02 Oktober 2019 | 16:00 WIB
La Nyalla dan Mantan Ketum PSSI di Roda Pemerintahan Indonesia
Terdakwa kasus korupsi dana hibah Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur La Nyalla Mahmud Mattalitti menjalani sidang lanjutan dengan agenda pembacaan tuntutan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Rabu (30/11).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masih ingat mantan Ketua Umum (Ketum) PSSI, La Nyalla Mattalitti? Kini kiprahnya di kancah politik semakin naik daun. Ia baru saja terpilih sebagai Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI periode 2019-2014.

Dalam proses pemungutan suara untuk memilih Ketua DPD RI pada Selasa (1/10/2019) malam, La Nyalla meraup 47 suara, beda tipis dari anggota DPD asal Maluku Nono Sampono yang mendapatkan 40 suara.

Di bawahnya, ada senator asal Kalimantan Timur Mahyudin (28 suara), dan senator asal Bengkulu Sultan Bachtiar Najamuddin (18 suara).

Kesuksesan La Nyalla dalam menempati posisi strategis di pemerintahan menimbulkan fakta menarik tersendiri. Ia menambah daftar mantan Ketum PSSI yang kini duduk manis di pemerintahan.

Baca Juga: Jelang Laga Melawan UEA, Timnas Indonesia Memulai Latihan Pertama

Selain La Nyalla, ada Djohar Arifin Husin, Ketum PSSI periode 2011-2015. Ia terpilih sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024 dari fraksi Gerindra Sumatera Utara III.

Mantan Ketua Umum PSSI periode 2015 Djohar Arifin Husin. (suara.com/Welly Hidayat)
Mantan Ketua Umum PSSI periode 2015 Djohar Arifin Husin. (suara.com/Welly Hidayat)

Kemudian, yang ketiga adalah Edy Rahmayadi. Mantan Pangkostrad TNI itu sejatinya terpilih sebagai Ketum PSSI pada periode 2016-2020. Namun, ia mundur pada Januari 2019, setelah menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara periode 2018-2023.

Mantan Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi (kedua kiri) menyampaikan keterangan kepada pers terkait pengunduran dirinya seusai pembukaan Kongres PSSI 2019 di Nusa Dua, Bali, Minggu (20/1). ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
Mantan Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi (kedua kiri) menyampaikan keterangan kepada pers terkait pengunduran dirinya seusai pembukaan Kongres PSSI 2019 di Nusa Dua, Bali, Minggu (20/1). ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

Dari ketiga mantan Ketum PSSI tersebut, La Nyalla dan Djohar Arifin menjadi sosok yang paling fenomenal ketika menjabat sebagai orang nomor satu di PSSI. Alih-alih prestasi, permasalahan justru selalu muncul silih berganti.

Momen yang paling diingat dalam masa kepemimpinan La Nyalla adalah saat PSSI dibanned oleh FIFA akibat intervensi dari pemerintah. Sementara Djohar Arifin adalah sosok yang menghadirkan dualisme kompetisi Indonesia, karena menciptakan liga baru yang bernama Liga Primer Indonesia (LPI).

Baca Juga: Novri Setiawan Belum Gabung Timnas, McMenemy Segera Diskusi dengan Persija

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI