Suara.com - Manchester City sukses membungkam tamunya Dinamo Zagreb dengan skor 2-0, Rabu (2/10/2019) dini hari tadi. Raheem Sterling dan Phil Foden menjadi aktor kemenangan skuat The Citizens.
Absennya motor serangan, Kevin de Bruyne membuat Manchester City sempat kepayahan membongkar pertahanan Dinamo Zagreb. Permainan nan rapat dari tim peringkat kedua Liga Kroasia itu membuat skuat besutan Pep Guardiola nyaris frustrasi untuk mencetak gol.
Manchester City setidaknya butuh lebih dari satu jam untuk memecah kebuntuan.
Selain kecemerlangan Sterling membuka kemenangan, berikut tiga alasan City bisa mengalahkan Dinamo Zagreb.
Baca Juga: Manchester City Jamu Dinamo Zagreb, De Bruyne Menepi
1. Dinamo Zagreb gagal memberi ancaman
Skuat asuhan Nenad Bjelica kerap memberi ancaman selama laga yang mereka lakoni di tanah Kroasia. Namun begitu, menghadapi juara Liga Primer Inggris 2018/19, tim berjuluk Modri ini gagal memberi tekanan ke gawang Ederson Santana de Moraes. Satu-satunya ancaman yang sempat diberikan Dinamo saat melakukan set-piece.
Dikutip dari Sportskeeda, Dinamo yang kerap menebar ancaman kurang cepat merapatkan barisan di lini bertahan. Sehingga saat Pep Guardiola serta kolega membalikkan serangan, pertahanan Ademi dan kawan-kawan sukses ditembus.
2. Rodri memberi kontribusi yang cukup baik
Masih dikutip dari sumber yang sama, penempatan gelandang Manchester City, Rodrigo dan Ilkay Gundogan sebagai starter dinilai menjadi kunci keberhasilan The Citizen dalam menguasai bola. Pemain Timnas Spanyol. Rodri tercatat melakukan umpan sebanyak 126 kali dengan tingkat keberhasilan 92 persen.
Baca Juga: Hanya Jadi Pemain Pelapis di Manchester City, Begini Curhatan Gabriel Jesus
Sedangkan Gondugan tercatat melakukan operan lebih sedikit yakni 120 kali. Namun begitu pemain Timnas Jerman ini mengemas tingkat keberhasilan umpan mencapai 94 persen.
3. Melakukan pergantian pemain di babak kedua
The Citizen memang menguasai pertandingan di babak pertama mencapai 73 persen dikutip dari Flashscore. Kendati demikian Pep Guardiola dinilai frustasi lantaran tidak ada gol tercipta. Hingga akhirnya Bernardo Silva yang menjadi starer, diganti oleh Sterling di menit ke-56.
Berangkat dari moncernya lini tengah yang dikawal Gundogan dan Rodri, Manchester City sukses mengubah keadaan. Sterling berhasil menjebol gawang Dominik Livakovic di 10 menit permainannya.
Gol terakhir yang dicetak Foden disebut masuk dalam strategi Guardiola. Memanfaatkan assist Rahem Sterling, pemain 19 tahun itu dengan mudah menambah skor di masa injury time.