Suara.com - Pelatih Tira-Persikabo Rahmad Darmawan tidak mau disebut timnya 'kehabisan bensin' setelah timnya gagal mendapatkan kemenangan keenam kalinya secara beruntun. Meningat di putaran pertama Liga 1 2019 Tira-Persikabo sempat bertengger di puncak klasemen sementara selama beberapa pekan.
Di putaran pertama, Tira-Persikabo sempat mencatatkan rekor. Tim berjuluk Laskar Pajajaran itu tidak terkalahkan di 13 pertandingan secara beruntun.
Rekor tersebut patah saat Tira-Persikabo menjamu Bali United pada 15 Agustus lalu. Pada laga tersebut, Tira-Persikabo takluk 1-2 di kandang sendiri.
Baca Juga: Tira Persikabo Nyaris Kalah, RD: Permainan Kami di Bawah Standar
Usai kalah dari Bali United, Tira-Persikabo sempat bangkit saat menjamu PSS Sleman pada 19 Agustus lalu. Namun setelah kemenangan tersebut, Tira-Persikabo seperti kehilangan ketajamannya.
Mereka tidak lagi memenangi enam laga yang sudah yang sudah dijalani dengan empat hasil imbang dan dua kekalahan. Meski demikian, pelatih yang akrab disapa RD menyebut anak-anak asuhnya sudah berjuang mati-matian.
"Saya terlalu sering dengar kata habis bensin itu yah, saya pikir saya tidak setuju, apa itu habis bensin. Karena kalau kita lihat tiga laga kita kemarin ya di sini lawan Persib, PSM, kemudian Badak Lampung, oke kita ada kalah," kata RD di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jumat (27/9/2019).
"Saya tidak begitu kecewa karena anak-anak bermain dengan sangat bagus. Kita punya peluang yang memang ada faktor ketidakberuntungan kita di pertandingan seperti lawan Badak Lampung dan Persib," tambahnya.
Terakhir, Tira-Persikabo bermain imbang dengan Semen Padang. Bermain di Stadion Pakansari, Jumat (27/9/2019), Abduh Lestaluhu dan kawan-kawan hanya mampu mengakhiri laga dengan skor 1-1.
Baca Juga: Semen Padang Bawa Pulang Satu Poin dari Pakansari, Weliansyah Bersyukur
Menanggapi hasil pertandingan, RD mengakui anak-anak asuhnya bermain di bawah standar. Akan tetapi, ia tidak mau menyalahkan pemain yang sudah berjuang.
"Hari ini jujur memang kita di bawah performa. Murni ini kesalahan saya sebagai pelatih mungkin memberikan treatment yang pas di dalam latihan, itu saja. Jadi salah saya, selesai, tidak ada yang salah lagi," ungkapnya.