Suara.com - Juventus kembali meraih kemenangan tipis 2-1 kala bertandang ke markas Brescia di Stadio Mario Rigamonti, Rabu (25/9/2019) dini hari. Si Nyonya Tua (julukan Juventus) harus susah payah menundukkan tuan rumah.
Bahkan gol pertama Juventus sampai 'dibantu' gol bunuh diri pemain Brescia J. Chancellor di menit ke-40. Gol kemenangan Juventus tercipta berkat sepakan keras Miralem Pjanic di menit ke-63. Sementara gol Brescia dicetak Alfredo Donnarumma menit ke-4.
Dengan kemenangan ini, untuk sementara Juventus berhasil menggusur Inter Milan di puncak klasemen Serie A Liga Italia dengan 13 poin atau unggul satu angka. Namun posisi klasemen bisa saja berubah,sebab Inter akan memainkan pertandingan kelimanya melawan Lazia pada Kamis dini hari.
Sementara bagi Brescia, kekalahan ini menyebabkan Balotelli cs tertahan di posisi ke-12.
Baca Juga: Jadwal Liga Italia Tengah Pekan Ini, Ada Duel Inter Milan vs Lazio
Jalannya pertandingan
Sadar butuh kemenangan untuk memperbaiki posisi klasemen, Juventus yang tidak diperkuat megabintang Cristiano Ronaldo langsung menggebrak di awal laga. Namun justru Brescia yang bikin kejutan, tepatnya di menit ke-4.
Bermula dari aksi cantik gelandang muda Italia S Tonalli, bola dikirim ke garis tengah pertahanan Juventus, bola jatuh di kaki Donnarumma, dengan sedikit kontrol bola ditendang keras dan gol!. 1-0 untuk Brescia.
Mendapat gol kejutan, anak-anak asuh pelatih Mauro Sarri langsung terhenyak. Si Nyonya Tua langsung mengurung pertahanan Brescia. Berkali-kali duet Higuain dan Dybala menebar ancaman. Namun solidnya pertahanan Brescia dibantu aksi heroik kiper J Joronen menyebabkan gol bagi Juventus tak kunjung tercipta.
Baru pada menit ke-40, bermula dari sepak pojok yang dieksekusi Dybala, bola meluncur ke jantung pertahanan Brescia. Bola yang sejatinya dihalau oleh kiper Joronen justru masuk ke gawang sendiri. Posisi sama kuat 1-1 bertahan hingga babak pertama selesai.
Baca Juga: Juventus Tanpa Cristiano Ronaldo saat Hadapi Brescia
Memasuki babak kedua, Juventus tak mengubah gaya permainannya, mereka kembali mengambil kendali serangan. Praktis para pemain Brescia hanya bisa bertahan dengan sesekali melakukan serangan balik.