Suara.com - Bos Juventus Andrea Agnelli mengklaim klubnya telah diperas pendukung fanatiknya, ultras, setelah mereka diduga mengancam menyanyikan lagu-lagu rasis jika tidak diberi tiket gratis.
Dua belas pemimpin kelompok-kelompok ultras Juve ditangkap Selasa (17/9/2019), karena dugaan persekongkolan kriminal, pemerasan, pencucian uang dan kekerasan.
Bianconeri bekerja sama dengan pihak berwajib untuk menyelidiki kasus ini dan Agnelli mengakui klubnya telah ditekan oleh fans fanatiknya sendiri.
"Juve telah dipaksa untuk memenuhi permintaan ultras, karena khawatir pada kemungkinan dampak negatif seperti nyanyian rasis dan perilaku lain yang bisa menyebabkan denda, larangan atau penutupan curva," kata Agnelli di Turin seperti dimuat Antara.
Baca Juga: Ini Alasan Maurizio Sarri usai Juventus Ditahan Imbang Fiorentina
Curva adalah salah satu bagian tribun penonton. Penangkapan itu dilakukan menyusul banner bertuliskan "Curva Sud (Curva Selatan) telah mati" yang dibentangkan oleh kelompok ultra Drugh.
Drughi disebut oleh deputi jaksa Patrizia Caputo sebagai organisasi bergaya militer yang anggota-anggotanya memiliki gaya hidup penuh kekerasan.
Juventus sendiri tengah pekan ini akan mengawali kiprahnya di Liga Champions. Tergabung di Grup D, Juventus akan melakoni laga tandang di pertandingan pertamanya kontra Atletico Madrid.
Pertandingan tersebut akan digelar di Wanda Metropolitano, Kamis (19/9/2019).
Baca Juga: Sama Kuat dengan Fiorentina, Juventus Sementara Puncaki Klasemen