Suara.com - Kemenangan 4-0 timnas Indonesia U-16 saat melawan Filipina di kualifikasi Piala Asia U-16 2020 tentu bakal mendapat respon positif dari masyarakat Indonesia.
Masyarakat sempat dibuat kecewa karena hasil kurang memuaskan timnas Indonesia senior di ajang kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia beberapa waktu lalu.
Pada ajang tersebut, tim asuhan Simon McMenemy kalah di dua laga awal babak penyisihan Grup G. Pasukan Merah Putih senior takluk 2-3 dari Malaysia dan 0-3 dari Thailand.
Baca Juga: Pecundangi Filipina, Bima Sakti Akui Timnas Indonesia U-16 Sempat Grogi
Kini, kemenangan timnas Indonesia U-16 atas Filipina 4-0 di di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Senin (16/9/2019), bisa mengobati kekecewaan masyarakat Indonesia.
Ini baru perjalanan awal di laga pertama Garuda Asia --julukan timnas Indonesia U-16-- guna menuju Piala Asia 2020.
Namun, Pelatih Bima Sakti tidak menginginkan anak asuhannya menjadi jemawa. Mantan asisten pelatih timnas Indonesia U-23 itupun tidak ingin anak asuhannya merasa bintang.
Oleh sebab itu, Bima Sakti punya cara jitu menangkal agar para pemain tidak merasa besar kepala. Ia membatasi Marselino Ferdinan dan kawan-kawan dalam menggunakan telepon genggam.
"Jangan terlalu dibesarkan, jangan terlalu di puji karena pujian itu adalah racun. Mungkin bisa langsung tanya ke Marselino, sampai sekarang belum pegang hape nih dia, jadi mungkin kangen ya, mungkin kangennya luar biasa seperti kangen sama orang tua, nih belum pegang hape sampai sekarang dari pagi, kemudian sore hanya satu jam dia pegang hape, kita kasih tahu untuk minta doa restu sama kedua orang tua, setelah itu belum, hapenya masih kita kumpulin, kita atur, terutama masalah penggunaan hape dan media sosial juga," kata Bima Sakti dalam jumpa pers usai pertandingan.
Baca Juga: Timnas Indonesia U-16 Sukses Bantai Filipina 4-0
"Ya saya ingin lebih bijak mereka menanggapi, apalagi ini baru menang pasti pujian banyak, saya bilang ke mereka kita belum apa-apa, masih ada lagi tugas kita lebih berat, besok lawan Mariana Utara, lawan Brunei juga, apalagi nanti minggu lebih berat lagi," ia menambahkan.
Terkait tren negatif timnas Indonesia senior, Bima Sakti tidak mau banyak komentar. Ia hanya menganggap Andritany Ardhiyasa dan kawan-kawan masih dalam proses.
"Untuk tim senior saya pikir kita tidak boleh banding-bandingkan karena ini sebuah proses, mereka (timnas U-16) juga dulu awalnya begitu sama, waktu di Bogor uji coba kalah lawan PS Tira 3-0, lawan SKO Ragunan juga menang tapi mainnya juga belum begitu bagus. Saya pikir ini sebuah proses, senior juga gitu, ya semoga ke depan bisa lebih baik," pungkasnya.