Kebakaran Hutan Melanda Kalimantan, Kalteng Putra Sulit Gelar Latihan

Senin, 16 September 2019 | 16:00 WIB
Kebakaran Hutan Melanda Kalimantan, Kalteng Putra Sulit Gelar Latihan
Pengendara melintas di Jembatan Kahayan yang diselimuti kabut asap di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Minggu (15/9/2019). Kota Palangka Raya kembali diselimuti kabut asap pekat akibat kebakaran hutan dan lahan di sejumlah daerah di Kalimantan Tengah sehingga menimbulkan aroma yang menyengat dan menggangu aktivitas warga. ANTARA FOTO/Rendhik Andika/hma/pd.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Provinsi Kalimantan, mengganggu aktivitas kontestan Liga 1 2019, Kalteng Putra. Tim promosi pada musim ini pun menjelaskan timnya kesulitan menggelar latihan karena tebalnya kabut asap.

Hal tersebut disampaikan oleh Kalteng Putra lewat akun Instagram resmi mereka @kaltengputra_id. Dalam postingannya tersebut, Kalteng Putra menyebutkan 'Kalimantan Darurat Asap' dengan memasang foto Yohanes Ferinando Pahabol memakai masker.

"Kurang lebih tiga bulan Kalimantan Tengah diselimuti kabut asap. Bahkan beberapa daerah Kalimantan Tengah dilanda kabut asap pekat yang parah," tulis Kalteng Putra dalam postingannya di Instagram.

"Aktivitas sekolah mulai diliburkan akibat dampak buruknya udara yang diakibatkan oleh kebakaran Hutan dan lahan (KARHUTLA)."

Baca Juga: Lokasi Laga Kalteng Putra vs Persebaya Penuh Asap, Begini Kata Netizen

"Dampak negatif lainnya adalah aktivitas tim sepak bola Kalimantan Tengah pun terganggu, jadwal latihan Kalteng Putra beberapa kali mengalami pembatalan akibat udara di sekitar Stadion Tuah Pahoe juga dilanda kabut asap yang pekat."

"Bantu Kalimantan Tengah Bernapas dan biarkan sepak bola Kalimantan Tengah tetap berjalan."

Tangkapan gambar akun Instagram resmi mereka @kaltengputra_id
Tangkapan gambar akun Instagram resmi mereka @kaltengputra_id

Dalam beberapa pekan terakhir, kebakaran hutan melanda Sumatera dan Kalimantan. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah Indonesia menerjunkan ribuan petugas.

Terdapat ratusan titik panas yang terdeteksi di kedua pulau tersebut. Bahkan, enam titik panas muncul di Kabupaten Penajam Paser Utara yang merupakan calon Ibu Kota baru. Enam titik panas itu sangat berpotensi menyebabkan kebakaran hutan.

Baca Juga: Slamet Nurcahyo Jadi Pahlawan, Madura United Tekuk Kalteng Putra 2-1

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI