Suara.com - Anggota Komite Eksekutif alias Exco PSSI, Refrizal, angkat bicara terkait wacana yang menyebutkan bahwa pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy bakal segera dicopot dari jabatannya.
Refrizal mengatakan bahwa McMenemy baru akan masuk bahan evaluasi. Meski demikian, ia mengaku pro jika pelatih berpaspor Skotlandia itu segera didepak.
Sorotan publik memang tertuju pada McMenemy setelah Timnas Senior Indonesia memetik hasil buruk secara back-to-back di kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia, baru-baru ini.
Skuat Garuda takluk pada dua laga awal putaran kedua kualifikasi Grup G di Stadion Utama Gelora Bung Karno, yakni 2-3 melawan Malaysia dan Thailand (0-3).
Baca Juga: Diisukan Latih Timnas, RD: Simon McMenemy Layak Diberi Kesempatan
Refrizal meyakini bahwa McMenemy memang bukan level pelatih timnas. Menurutnya, pelatih berusia 41 tahun itu lebih cocok untuk melatih di level klub terlebih dahulu.
"Saya yang mengusulkan harus dievaluasi. Kayaknya levelnya bukan level pelatih timnas, cocoknya masih pelatih klub dulu," tutur Refrizal saat dihubungi oleh wartawan, Senin (16/9/2019).
"Saya pernah sampaikan beberapa hari yang lalu, kalau hebatnya pelatih itu terlihat di babak kedua. Di mana-mana, di dunia ini tempatnya pelatih itu di babak kedua. Kalau sudah menang di babak pertama, bisa tidak mempertahankan kemenangan di babak kedua? Begitu pun seterusnya," celotehnya.
Refrizal pun menjelaskan alasannya yang menyebut McMenemy belum layak menukangi Timnas Indonesia. Ia menilai pemain-pemain yang dibawa mantan pelatih Bhayangkara FC tersebut hanya itu-itu saja, alias tidak ada perkembangan yang berarti.
"Seorang pelatih timnas itu harus punya wawasan yang pemainnya tersebar. Dia harus melihat secara luas, di mana pun memantau pemain dan memilih pemain karena nanti itu jadi pemain timnas kita. Seorang pelatih harus gitu, harus pantau semua. Nah, itu baru pelatih level timnas," ujarnya.
Baca Juga: RD Jawab Rumor Gantikan Simon McMenemy Melatih Timnas Indonesia
"Kalau Simon ini belum sampai ke tahap situ dia. Saya usulkan harus dievaluasi nih orang," ketus Refrizal.