Soal Pelemparan Bus Persib Bandung, Ini Komentar Bambang Pamungkas

Senin, 16 September 2019 | 14:16 WIB
Soal Pelemparan Bus Persib Bandung, Ini Komentar Bambang Pamungkas
Striker gaek Persija Jakarta, Bambang Pamungkas, usai timnya kalah 1-2 dari tuan rumah Bali United dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Jumat (15/9/2017). [Twitter@Persija_Jkt]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Insiden kurang mengenakan menimpa Persib Bandung. Bus Maung Bandung dilempari batu oleh sekelompok oknum saat pulang sepulang berlaga melawan Tira Persikabo di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Sabtu (14/9/2019) malam.

Dari video dibagikan pelatih Persib, Robert Rene Alberts, di akun Instagram pribadinya, terlihat kaca bus yang ditumpangi skuat Perib Bandung pecah. Kemudian, pemain asing Persib, Omid Nazari, mendapat luka di kepalanya.

Selain Omid Nazari, Febri Hariyadi juga menjadi korban ulah oknum yang tidak bertanggung jawab. Kepala winger Timnas Indonesia terluka hingga berdarah.

Penyerang Persija Jakarta, Bambang Pamungkas, turut geram atas insiden pelemparan batu yang diterima bus Persib Bandung. Ia merasa tindakan seperti ini harus ditindak secara tegas oleh PSSI dan aparat kepolisian.

Baca Juga: Bima Sakti Siap Kembalikan Kepercayaan Masyarakat Lewat Timnas U-16

Sebab, kejadian yang diterima Persib Bandung bukan kali pertama terjadi. Belum lama ini, Persija juga mendapat serangan lemparan benda-benda keras saat hendak menghadapi PSM Makassar pada leg kedua final Piala Indonesia 2018/2019.

"Setelah sebelumnya menimpa @persijajkt, sekarang giliran bis yang membawa tim @persib_official, mengalami pelemparan batu oleh oknum suporter hingga mengalami luka-luka," tulis Bambang Pamungkas di Instagram pribadinya.

"Saya sependapat dengan @appi_info, jika kejadian ini harus segera direspon secara tegas dan keras oleh @officialpssi (PSSI), operator liga, dan juga Kepolisian. Karena apapun alasannya, kekerasan dalam ruang lingkup sepak bola sudah tidak dapat ditoleransi lagi," lanjutnya.

"Musim ini Persija Jakarta dan Persib Bandung telah mengalami tindakan kekerasan oleh oknum suporter. Jika tidak ada tindakan tegas dari pihak-pihak yang terkait, saya khawatir hal ini akan terus berulang dan menimpa tim-tim yang lain," ujar eks striker Selangor FA itu.

"Fanatisme suporter di Indonesia memang luar biasa, ini adalah aset yang sangat berharga bagi sepak bola kita. Namun jika hal tersebut sudah malampaui batas, maka dapat berujung anarkis, dan pada akhirnya akan merugikan kita semua," tuturnya menambahkan.

Baca Juga: Duka Bima Sakti Jelang Hadapi Timnas Filipina U-16

Striker yang akrab disapa Bepe itu juga mengingatkan bahwa ulah oknum itu sama sekali tidak bermanfaat, malahan hanya memperburuk citra sepak bola Indonesia yang selama ini tak kunjung berprestasi.

"Coba bayangkan: Jika dikarenakan tindakan suporter tersebut membuat ijin keamanan, dan penyelenggaraan pertandingan sepak bola menjadi sulit didapat?" tulis Bepe.

"Atau dikarenakan sepak bola sudah dianggap menjadi aktifitas yang membahayakan masyarakat, maka pemerintah mencabut rekomendasi liga, sehingga dengan sangat terpaksa liga harus dihentikan? Jika amit-amit sampai begitu, siapa yang kemudian dirugikan? Pernahkah itu terpikir di benak kita?" lanjutnya.

"Secara prestasi sepak bola Indonesia ini belum memiliki sesuatu yang dapat dibanggakan. Jadi jangan lagi ditambah dengan hal-hal yang sifatnya memperburuk citra sepak bola Indonesia. Saya masih percaya jika kita semua adalah orang-orang beradab. Maka dari itu mari kita hentikan kebiasaan buruk ini," tutup striker asal Salatiga itu.

Persib Bandung melalui manajer Umum Muchtar telah melaporkan insiden pelemparan batu ke PT Liga Indonesia Baru (LIB). Tim asal Jawa Barat itu berharap apa yang dialami Febri Hariyadi cs segera diselidiki.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI