Suara.com - Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) telah melaporkan insiden kerusuhan suporter pada pertandingan Timnas Indonesia versus Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Kamis (5/9/2019). Namun, sampai saat ini, FAM belum menerima balasan dari FIFA.
Kerusuhan suporter mewarnai pertemuan Indonesia melawan Malaysia pada pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022 di SUGBK. Bahkan, laga sempat dihentikan karena adanya bom asap di tribun penonton. Kemudian, suporter Indonesia turun dari tribun dan mencoba menyerang suporter Malaysia.
Sekjen FAM, Stuart Ramalingam, menuturkan bahwa telah melaporkan insiden kerusuhan yang merugikan suporter Malaysia itu kepada FIFA (Federasi Sepak Bola Dunia) dan AFC (Federasi Sepak Bola Asia) sejak 10 September 2019.
Hanya saja, sampai saat ini, Minggu (15/9/2019), FIFA dan AFC belum memberikan respon atas laporan dari FAM. Stuart Ramalingam pun menegaskan bahwa FAM masih menunggu keputusan sanksi apa yang akan diberikan kepada Indonesia.
Baca Juga: Prediksi Tira-Persikabo vs Persib Bandung di Liga 1 2019
"Tidak ada perkembangan terbaru. Kami mengirim laporan ke Datuk Windsor Paul John pada 10 September dan sekarang FAM masih menunggu keputusan FIFA," kata Stuart Ramalingam, dikutip dari Vocketfc.
"Bagi kami, tujuan mengajukan laporan bukan untuk membuat Indonesia ditangguhkan. Itu bukan masalah bagi kita. Prioritas utama kami adalah pertandingan pada 19 November. Kami berharap FIFA akan membuat keputusan pada 19 November," tuturnya menambahkan.
Pada 19 November 2019, Malaysia akan menjamu Timnas Indonesia dalam lanjutan Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 di Stadion Nasional Bukit Jalil. Kemungkinan besar, FAM berharap suporter Tanah Air mendapat sanksi untuk tidak dapat memberikan dukungan secara langsung di sana.
PSSI sendiri sebagai induk sepak bola Indonesia telah mengaku bersalah atas insiden suporter di SUGBK. PSSI memastikan siap menerima apapun sanksi atau hukuman yang akan diberikan oleh AFC atau FIFA.
Baca Juga: Liga 1: Borneo FC Batalkan Kemenangan Arema, Persebaya Nyaris Menang