Suara.com - Desakan agar Simon McMenemy mundur dari kursi pelatih Timnas Indonesia berhembus makin kencang seusai skuat Garuda terbantai Thailand dengan tiga gol tanpa balas pada laga kedua Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022, kemarin.
Selain sempat trending tagar "Simon Out" muncul juga petisi agar pelatih asal Skotlandia itu lengser dari jabatannya sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia. Tak hanya itu beberapa bahkan membandingkannya dengan pelatih terdahulu, Luis Milla.
Di jagat sosial media, sejumlah netizen bahkan meminta agar eks pemain Barcelona itu kembali menukangi Timnas Indonesia.
Namun, sebelum jauh berharap Luis Milla kembali membesut skuat Garuda ada sejumlah catatan perbandingan antara McMenemy dan Milla yang bisa jadi pertimbangan sebelum meminta eks pelatih Bhayangkara itu mundur.
Baca Juga: Berikut Link Live Streaming Timnas Indonesia U-19 vs Iran
Seperti diketahui, Simon McMenemy ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia akhir tahun 2018 lalu menggantikan Bima Sakti yang sebelumnya ditunjuk PSSI sebagai caretaker sepeninggal Luis Milla.
Meski sempat menuai kritik soal lisensi yang dimiliki, tetapi hal itu tak membuat PSSI mengubah keputusannya untuk menunjuk McMenemy.
Nah, bila dilihat dari catatan di tahun pertama menukangi Timnas Indonesia, McMenemy sebetulnya tak terlampau buruk dari Luis Milla.
Dari enam laga internasional yang dilakoni, McMenemy meraih dua kali kemenangan yang didapat saat menghadapi Myanmar serta Vanuatu. Sementara hasil imbang didapat saat menghadapi Filipina dan tiga kekalahan saat melawan Yordani, Malaysia serta Thailand.
Sementara itu, ketika Luis Milla di tahun awal membesut Timnas Indonesia meraih dua kemenangan atas Kamboja dan Mongolia. Lalu meraih hasil imbang saat bersua Puerto Rico dan Thailand. Kemudian menuai kekalahan atas Myanmar dan Malaysia.
Baca Juga: Muncul Petisi Turunkan Simon McMenemy Usai Timnas Indonesia Terbantai
Sebagai catatan, Milla terhitung menjadi pelatih kedua terlama Timnas Indonesia setelah Alfred Riedl. Ia setidaknya butuh waktu dua tahun untuk membangun skuat Timnas Indonesia seperti yang diinginkannya.