Muncul Petisi Turunkan Simon McMenemy Usai Timnas Indonesia Terbantai

Rabu, 11 September 2019 | 13:47 WIB
Muncul Petisi Turunkan Simon McMenemy Usai Timnas Indonesia Terbantai
Pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy (kanan) memberikan instruksi kepada pemainnya saat melawan Timnas Malaysia pada laga perdana Grup G putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (5/9/2019) malam. Dalam pertandingan tersebut, Indonesia kalah dramatis dengan skor 2-3. [ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy menjadi bahan pergunjingan setelah gagal mengemas tiga poin penuh saat menghadapi Thailand. Bahkan, salah satu situs web petisi mengajak sejumlah netizen untuk melengserkan pelatih Skotlandia itu dan kembali mendatangkan Luis Milla sebagai pelatih Indonesia.

Indonesia dipermak habis oleh Thailand dengan skor 0-3 dalam fase penyisihan Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (10/9/2019). Kekalahan Indonesia itu merupakan kedua kalinya setelah menjamu Malaysia pada 5 September lalu.

Kecewa dengan hasil ramuan pelatih Simon McMenemy, salah seorang suporter Indonesia, Muhammad Aries membuat petisi lewat situs change.org. Dia mengajak orang-orang untuk menandatangani petisi melengserkan Simon dari kursi pelatih Timnas Indonesia. Selanjutnya petisi tersebut dilayangkan kepada PSSI untuk mengambil sikap terhadap keinginan sejumlah netizen tersebut.

"Menurut saya Simon Mcmenemy tidak pantas menjadi pelatih Timnas Indonesia karena Timnas Indonesia sekarang ikut kualifikasi Piala Dunia. Kami ingin yang menangani Timnas Indonesia adalah Coach Luis Milla!," tulisnya di situs terkait.

Baca Juga: Timnas Indonesia Kalah Telak, McMenemy Tak Menyangka Disoraki Suporter

"Karena hanya dialah yang bisa membuat Timnas Indonesia berjaya melawan tim besar, dengan menggunakan pemain muda dan tiki-taka ala Barcelona/Spanyol! Luis Milla-lah yang tau tentang filosofi bola Indonesia, Simon No! Dia pernah melatih Filipina tapi adakah hasil yang memuaskan? Ya, di Bhayangkari FC juara! Tapi itu klub. Indonesia bukan klub," tulisnya.

"Simon belum berpengalaman melawan negara besar! Lawan Malaysiapun terseok-seok kalah di kandang. Malu! Kembalikan Luis Milla! PSSI harus modal besar kalo pengen Timnasnya berprestasi," tutup petisi tersebut.

Petisi yang mengajak netizen untuk menandatangani agar PSSI menurunkan Simon McMenemy dan memanggil kembali Luis Milla. (change.org)
Petisi yang mengajak netizen untuk menandatangani agar PSSI menurunkan Simon McMenemy dan memanggil kembali Luis Milla. (change.org)

Hingga berita ini turun, jumlah petisi yang telah ditandatangani mencapai 150 orang dari target 200 tanda tangan.

Melihat kiprah pelatih berpaspor Skotlandia ini, bisa dibilang cukup banyak berpengalaman di sepak bola Asia, termasuk di Indonesia. Ia pernah menukangi Filipina pada Piala AFF 2010 dan berhasil melaju ke semifinal. Sayang langkahnya terhenti saat Indonesia sukses mengalahkannya.

Di Indonesia, Simon pernah membawa pulang juara Liga 1 2017 bersama Bhayangkara FC. Musim selanjutnya The Guardians tak lagi juara namun tetap berada di papan atas menempati peringkat ketiga klasemen akhir kompetisi.

Baca Juga: 5 Berita Bola Pilihan: Suara Suporter Indonesia Kalah Nyaring di SUGBK

Selain di Bhayangkara FC, McMenemy juga pernah menukangi Mitra Kukar pada 1 Oktober 2011. Selanjutnya 2012 dia juga sempat menukangi Pelita Bandung Raya yang kini berubah nama menjadi Madura United.

Simon McMenemy sendiri mulai menukangi Timnas Indonesia pada awal 2019 lalu usai kontraknya habis bersama Bhayangkara FC. Menurut statistik Labbola, pencapaian McMenemy bersama tiga klub Indonesia sejak 2011-2012 tak bisa dianggap remeh. Simon mencatatkan 47 kemenangan bersama tim asuhannya , 30 imbang dan 16 kekalahan. Jumlah gol yang sukses ditorehkan anak asuhnya yakni  sebanyak 140 gol, kebobolan sebanyak 113 gol, serta clean sheet sebanyak 23 pertandingan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI