Suara.com - Timnas Indonesia kembali menelan kekalahan di putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia Grup G.
Bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Selasa (10/9/2019) malam, Timnas Indonesia takluk dengan skor telak 0-3 di tangan sang tamu, Thailand pada laga matchday 2.
Kekalahan telak 0-3 ini sendiri membuat para suporter yang hadir langsung di SUGBK kecewa bukan kepalang. Suporter tuan rumah yang hadir meluapkan kekecewaan mereka dengan mencemooh para pemain Indonesia.
Pasca gol ketiga Thailand yang tercipta pada menit ke-73, para suporter Indonesia selalu menyoraki Andritany Ardhiyasa dan kawan-kawan saat memegang bola, tentunya dengan sorakan negatif.
Baca Juga: Timnas Indonesia Dipermak Thailand, Ini Dalih Simon McMenemy
Andritany yang merupakan kiper sekaligus kapten Timnas Indonesia pun menjadi sasaran utama suporter yang hadir langsung di SUGBK, setelah tampil buruk pada partai ini.
Tak hanya itu, permintaan para suporter agar Simon McMenemy angkat kaki sebagai pelatih Timnas Indonesia juga cukup lantang. Terikan keras "Simon out!" terdengar cukup jelas dari mulut fans.
McMenemy mengaku memahami kekecewaan yang dirasakan oleh para suporter. Namun, ia kecewa lantaran para pemain yang sudah berjuang di atas lapangan mendapat cemoohan.
Menurut pelatih berusia 41 tahun itu, para pemain sudah berjuang dengan maksimal. Suporter pun harus memahami bahwa melawan Thailand bukanlah perkara mudah.
"Kecewa, ya tentu saja karena setiap orang punya opini. Suporter juga punya opini. Saya mewakili 250 juta penduduk Indonesia, tapi semua tidak punya opini seperti saya," tutur McMenemy dalam jumpa pers usai pertandingan.
Baca Juga: Thailand Terlalu Kuat bagi Indonesia di SUGBK
"Ini sepakbola, saya tahu akan kejadian seperti ini. Saya khawatir reputasi di luar nanti ketika main diteriaki suporter sendiri. Ketika mereka berjuang dan mereka tadi bertanding dengan salah satu pemain terbaik di Liga Jepang, bagaimana? (Para) pemain (Indonesia) juga menjalani jadwal padat (di kompetisi domestik)," celotehnya.
Sebagai informasi, setidaknya ada dua pemain Timnas Thailand yang berkompetisi di J-League 1 (Liga Jepang), main di laga kontra Indonesia.
Mereka adalah Chanathip Songkrasin (Consadole Sapporo dan Theerathon Bunmathan (Yokohama F. Marinos).
"Saya kaget dengan cemoohan pada pemain, ekspektasi (suporter) kadang tidak realistis. Kalau realistis, mungkin ayo kita coba. Kalau suporter mengeluh, kenapa kita tidak menang Piala Dunia, mungkin kita tidak di planet yang sama!" ketus McMenemy.
Pelatih berpaspor Skotlandia itu juga sadar, kekecewaan suporter sudah muncul saat Timnas Indonesia kalah 2-3 dari Malaysia di venue yang sama pekan lalu, pada laga matchday 1 Grup G.
Menurutnya, banyak suporter Timnas Indonesia yang berharap agar Irfan Bachdim dan kolega bisa mengalahkan Thailand.
Namun, hasil berkata lain. McMenemy pun mengingatkan para suporter agar realistis mengingat lawan yang dihadapi adalah Thailand.
"Thailand datang dengan dua pemain terbaik di Liga Jepang, tim mereka itu bagus, saya sering menonton. Kami kalah lawan Malaysia, tapi kita main bagus. Setelah itu kita punya waktu empat hari agar siap lawan Thailand," ujar McMenemy.
"Setelah lawan Malaysia, suporter punya ekspektasi kalahkan Thailand. Tapi, ekspekstasinya harus sesuai dengan realita yang ada. Itu yang perlu diingat," pungkasnya.