Suara.com - Legenda sepakbola Kamerun, Samuel Eto'o akhirnya memutuskan untuk gantung sepatu alias pensiun dari sepakbola baru-baru ini.
Mantang penyerang haus gol itu pensiun di usia 38 tahun, setelah 22 tahun berkarier sebagai pesepakbola.
Eto'o sendiri memulai karier profesionalnya sebagai pesepakbola bersama Real Madrid, sebagaimana ia merupakan penyerang jebolan akademi Los Blancos --julukan Real Madrid.
Meski demikian, namanya jelas menjadi spotlight setelah ia bergabung dengan klub rival abadi Real Madrid, yakni Barcelona pada 2004.
Baca Juga: Samuel Eto'o Resmi Gantung Sepatu, Ini Deretan Prestasi yang Diraihnya
Eto'o juga jadi buah bibir ketika meraih treble bersama Inter Milan pada musim 2009/2010, hanya semusim setelah ia juga sukses merengkuh treble bersama Barcelona pada 2008/2009.
Namun, di rentang antara Real Madrid - Barcelona, tahukah Anda jika Eto'o pernah memperkuat panji Real Mallorca pada periode 2000-2004?
Beberapa dari Anda mungkin lupa, bahwasanya Eto'o pernah sangat ganas bersama klub klasik Spanyol yang pada musim ini kembali promosi ke top-flight kompetisi Liga Spanyol tersebut.
Bersama Mallorca lah, sejatinya nama Eto'o mulai diperhitungkan di dunia sepakbola sebagai salah satu penyerang top.
Eto'o menunjukkan potensi besarnya bersama Los Bermellones --julukan Mallorca. Dalam 165 laga di semua kompetisi, Eto'o sukses mengemas 70 gol. Satu gelar Copa del Rey pun diraihnya bersama Mallorca pada musim 2002/2003.
Baca Juga: Real Madrid Buang Messi Jepang ke Mallorca
Dengan penampilan ciamiknya itu, Barcelona pun rela memboyongnya Eto'o ke Camp Nou pada musim panas 2004 dengan banderol 24 juta euro (sekira Rp 374 miliar), harga yang tentunya cukup wah di zaman itu.
Bicara Real Mallorca, selain Eto'o, berikut ini empat pemain top yang mungkin Anda tidak sadari pernah bermain untuk Los Bermellones:
1. Giovani Dos Santos
Seorang pemain yang disebut punya potensi segudang saat di Barcelona, bahkan disebut-sebut sebagai Lionel Messi dari Meksiko, karier Giovani dos Santos mulai menukik saat ia pindah ke Tottenham Hotspur pada musim panas 2008.
Sang winger gagal meyakinkan manajer Spurs kala itu, Harry Redknapp hingga akhirnya dipinjamkan ke berbagai klub, termasuk Mallorca pada musim 2012/2013.
Dos Santos mencetak enam gol dari 29 penampilan di La Liga bersama Mallorca, dan memang menjadi ace klub di musim tersebut.
Sayang, kecemerlangan Dos Santos gagal menyelamatkan Mallorca dari jerat degradasi, sebagai Mallorca harus turun kasta ke Segunda Division pada musim 2013/2014.
Mallorca sendiri gagal mengamankan servis Dos Santos secara permanen pada musim panas 2013, sebagaimana ia akhirnya berlabuh di Villarreal dan melanjutkan performa bagusnya di Spanyol bersama klub berjuluk The Yellow Submarine itu.
2. Thomas Partey
Pilar lini tengah Atletico Madrid, Thomas Partey sejatinya sempat kesulitan menembus tim utama klub asuhan Diego Simeone.
Pemain internasional Ghana itu pun sempat dipinjamkan ke Mallorca pada kampanye 2013/2014. Bermain di Segunda Division, Partey pun rupanya menyerap banyak ilmu.
Gelandang bertenaga kuda itu jadi roda penggerak bagi Mallorca, bahkan sukses menyumbangkan lima gol meski ia sebenarnya lebih bertipe pemain jangkar.
Setelah menjalani masa peminjaman lainnya di Almeria, Partey kini jadi pemain kunci Atletico Madrid di lini vital.
3. Lionel Scaloni
Pelatih kepala Timnas Argentina saat ini, Lionel Scaloni pernah bermain sebanyak 28 kali untuk Mallorca, dengan status pinjaman dari Lazio pada akhir-akhir kariernya sebagai pemain.
Sang wing-back menghabiskan 18 bulan bersama Mallorca sebelum kembali ke Ibu Kota Italia.
Scaloni sendiri dikenal luas dalam dunia sepakbola saat memperkuat Deportivo La Coruna, di mana ia pernah memenangi gelar La Liga dan Copa del Rey, serta malang melintang di Liga Champions dengan seragam Super Depor --julukan Deportivo.
4. Lauren
Mantan fullback kanan andalan Arsenal, Lauren juga pernah mengenakan jersey Mallorca, bahkan merupakan bagian dari skuat Los Bermellones yang memenangi gelar Piala Super Spanyol pada 1998 silam.
Dalam beberapa bulan terakhirnya bersama Mallorca, sebelum hijrah ke London pada 2000, Lauren sukses menggondol trofi Piala Afrika 2000 bersama Timnas Kamerun. Ia bahkan terpilih sebagai pemain terbaik turnamen.