Suara.com - Pertandingan Grup G kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia antara timnas Indonesia versus Malaysia menyedot perhatian dunia. Sebagaimana diketahui, pertandingan yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Kamis (5/9/2019), diwarnai kericuhan.
Kericuhan sempat terjadi ketika pertandingan yang berakhir dengan kemenangan Malaysia 3-2 itu berlangsung, tepatnya di menit 72. Saat itu sejumlah suporter Indonesia memasuki area sentel ban, memprovokasi dan melempari suporter Malaysia dengan sejumlah benda.
Di akhir pertandingan, kericuhan berlanjut. Massa mulai membuat kegaduhan di pintu keluar VVIP. Suporter Malaysia pun bertahan di dalam stadion hingga polisi melerai massa.
Baca Juga: Laga Lawan Malaysia Ricuh, Ini Komentar Manajer Timnas Indonesia
Terkait peristiwa tersebut, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono mengatakan jika yang terjadi pada Kamis malam hanyalah aksi lempar air mineral antarsuporter.
"Tidak ada (kerusuhan suporter bola di GBK), hanya lempar-lempar air saja," kata Argo di Polda Metro Jaya, Jumat (6/9/2019).
Argo menambahkan, tak ada oknum pendukung Indonesia yang diamankan oleh pihak kepolisian.
"Tidak ada (suporter yang diamankan atau polisi yang terluka)," ujar Argo.
Dalam pertandingan tersebut, Indonesia unggul lebih dulu lewat gol Alberto Goncalves di menit 12. Namun di menit 37 Mohamadou Sumareh sukses menyeimbangkan papan skor menjadi 1-1.
Baca Juga: Timnas Indonesia Tumbang, Manajer Akui Kericuhan Pengaruhi Mental Pemain
Skor imbang tersebut tak berlangsung lama, dua menit berselang, Beto mencatatkan gol keduanya dalam laga itu sekaligus menutup babak pertama dengan skor 2-1 bagi timnas Indonesia.
Di babak kedua, Malaysia yang mendominasi berhasil membalikkan keadaan lewat gol Syafiq Syafiq di menit 66 dan gol Sumareh jelang laga berakhir.