6 Alasan Indonesia Masih Bisa Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Jum'at, 06 September 2019 | 13:40 WIB
6 Alasan Indonesia Masih Bisa Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20
Ilustrasi logo FIFA. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Faktor atau alasan lain Indonesia masih bisa dipilih jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 adalah:

3. Faktor finansial yang sejalan dengan komitmen dukungan pemerintah

Petugas penukaran menghitung mata uang dolar Amerika Serikat (AS) di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Rabu (5/4/2017). [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Ilustrasi mata uang dolar Amerika Serikat (AS) dan mata uang rupiah, finansial. [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]

Sejalan dengan komitmen dukungan penuh pemerintah, secara finansial juga berarti sudah dipastikan ada dukungan dalam bidding tuan rumah Piala Dunia U-20 ini. Detail mengenai itu pun sudah dipastikan masuk dalam proposal Indonesia kali ini. Termasuk di dalamnya dukungan finansial dari daerah-daerah yang kelak jika terpilih akan menjadi lokasi pelaksanaan pertandingan.

4. Keunggulan 10 stadion yang diusulkan jadi venue Piala Dunia U-20

Baca Juga: Ricuh Lawan Malaysia, PSSI Tak Khawatir Saat Laga Indonesia vs Thailand

Stadion Gelora Bung Karno (GBK). (Antara)
Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). [Antara]

Kapasitas atau keunggulan stadion memang bukan satu-satunya faktor penting dalam aspek fasilitas penyelenggaraan event sekelas Piala Dunia U-20 yang akan diperhatikan FIFA. Ada faktor pendukung lain seperti fasilitas latihan, akomodasi (penginapan), medis, keamanan, transportasi, dan sebagainya. Meski begitu, dari 10 stadion yang dikabarkan sudah masuk daftar usulan, Indonesia bisa cukup percaya diri karena tidak kalah dari banyak negara di berbagai belahan dunia, dengan kapasitas paling rendah sekitar 20 ribu penonton --jauh melampaui kapasitas minimal syarat venue Piala Dunia U-20. Ya, meskipun tentunya, ada bagian-bagian yang perlu diperbaiki di sana-sini.

5. Passion sepak bola yang tinggi di Indonesia

Penonton memberikan dukungan untuk Timnas Indonesia U-16 ketika melawan Malaysia U-16 pada laga semifinal Piala AFF U-16 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (9/8). Indonesia U-16 menang atas Malaysia U-16 dengan skor 1-0. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
Suporter Timnas Indonesia saat di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Kondisi sosial masyarakat biasanya juga menjadi faktor utama yang dipertimbangkan FIFA dalam penentuan host atau tuan rumah berbagai event-nya. Faktor kesejahteraan, keamanan atau suasana kondusif, pasti akan diperhatikan, namun salah satu yang biasanya akan jadi pertimbangan adalah passion atau gairah sepak bolanya. Dalam hal ini, banyak pihak sudah tahu seberapa bergairahnya masyarakat Indonesia terhadap sepak bola, dan berbagai bukti untuk itu pastinya bisa diketengahkan oleh PSSI dalam proposalnya.

6. Faktor dan potensi dukungan di Dewan FIFA

Logo FIFA di markas besar badan sepak bola dunia di Zurich. Michael Buholzer / AFP
Logo FIFA di kantornya di Zurich. [Michael Buholzer / AFP]

Tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021 akan ditentukan oleh Dewan FIFA pada 24 Oktober 2019 mendatang. Tepatnya, itu akan dilakukan pada pemuncak sidang Dewan FIFA yang bakal digelar di Shanghai, China, 23-24 Okober. Di sinilah faktor lobi biasanya akan banyak berperan, selain kesiapan dan kelengkapan secara administratif maupun fakta-fakta yang ada. Yang menarik, dalam susunan Dewan FIFA saat ini seperti tercatat di situsnya, Indonesia dan Peru tercatat sama-sama tidak memiliki wakil, sementara wakil Brasil ada. Namun ada faktor lain, di mana wakil CONMEBOL (termasuk di dalamnya Brasil) hanya berjumlah 4 orang dari 4 negara, sementara Asia (AFC) ada 7 orang. Fakta tambahan soal batalnya tiga negara Timur Tengah mengajukan diri, bisa jadi juga membuat dukungan wakil Asia solid untuk Indonesia. Di luar itu, jika dilakukan hitung-hitungan awam pemilihan tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021 saat ini, Brasil atau Peru mungkin juga bisa didukung wakil CONCACAF (5 orang), namun negara calon dari Asia lazimnya juga kerap didukung wakil Afrika/CAF (7 orang), dan bahkan sering mendapat sentimen positif/dukungan dari Eropa/UEFA (9 orang).

Baca Juga: Menpora Indonesia-Malaysia Bertemu, Imam Minta Tindak Tegas Oknum Suporter

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI