Indonesia Vs Malaysia, Babak Baru Rivalitas Dua Negara Tetangga

Syaiful Rachman Suara.Com
Kamis, 05 September 2019 | 15:32 WIB
Indonesia Vs Malaysia, Babak Baru Rivalitas Dua Negara Tetangga
Kolase foto latihan timnas Indonesia dan Malaysia [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rivalitas tim nasional Indonesia melawan Malaysia sudah memanas sejak awal 1960-an, ketika situasi politik menyeret kedua negara serumpun ke tepian konflik. Akan tetapi, hampir 60 tahun sesudahnya, sejuk hubungan kedua negara ternyata tidak serta merta berimbas ke lapangan sepak bola.

Pendukung fanatik kedua kesebelasan menganggap laga ini layaknya pertaruhan nama bangsa. Rivalitas tersebut tidak surut meski zaman terus bergulir.

Isu-isu nonteknis kerap kali membuat pertandingan kedua tim berlangsung keras dan 'dibumbui' drama. Yang paling mudah diingat adalah kontroversi yang terjadi di final Piala AFF 2010, ketika penjaga gawang Indonesia Markus Horison menduga dirinya diserang laser di laga leg pertama yang digelar di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur.

Dalam laga tersebut, Indonesia kalah 0-3 dan gagal juara setelah di leg kedua hanya menang dengan skor 2-1.

Baca Juga: Otavio Dutra Doakan Timnas Indonesia Raih Kemenangan atas Malaysia

Situasi panas tersebut terasa ke laga perebutan medali emas sepak bola putra SEA Games 2011 timnas U-23 Indonesia versus Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, yang kembali dimenangi Malaysia dengan adu penalti. Di sini, timnas U-23 Malaysia harus dikawal sangat ketat dengan alasan keamanan.

Saat ini, tahun 2019, timnas Indonesia bersua kembali dengan Malaysia dalam laga Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia.

Pelatih timnas Indonesia Simon McMenemy (ketiga kanan) memimpin sesi latihan di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (14/6/2019). Latihan tersebut merupakan persiapan timnas Indonesia untuk menghadapi pertandingan uji coba internasional melawan Timnas Vanuatu pada 15 Juni 2019. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Pelatih timnas Indonesia Simon McMenemy (ketiga kanan) memimpin sesi latihan di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (14/6/2019). Latihan tersebut merupakan persiapan timnas Indonesia untuk menghadapi pertandingan uji coba internasional melawan Timnas Vanuatu pada 15 Juni 2019. ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Sejatinya, Indonesia maupun Malaysia akan bertanding dua kali kandang-tandang di kompetisi yang juga menjadi babak kualifikasi Piala Asia 2023 tersebut. Di pertemuan pertama, Indonesia menjadi tuan rumah.

Laga itu berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada hari ini Kamis (5/9/2019), mulai pukul 19.30 WIB.

Bagi timnas Indonesia, kualifikasi Piala Dunia 2022 spesial karena itu menjadi kualifikas Piala Dunia pertama sejak FIFA menjatuhkan sanksi tahun 2015-2016, yang membuat skuat berjuluk Garuda harus absen di semua kompetisi internasional FIFA.

Baca Juga: Live Streaming Indonesia vs Malaysia Kualifikasi Piala Dunia 2022

Sementara Malaysia ingin membuktikan diri bahwa mereka sekarang bukanlah tim yang babak belur saat kualifikasi Piala Dunia 2018, di mana mereka gagal lolos dari Grup A dengan catatan sangat buruk yaitu kebobolan 29 gol.

Torehan tersebut mencoreng wajah persepakbolaan Malaysia yang membuat pelatihnya di kualifikasi itu, Dollah Salleh, mundur.

Yang menarik, di Kualifikasi Piala Dunia 2022, Malaysia kembali satu grup dengan Uni Emirat Arab (UEA), yang membantai mereka dengan agregat 12-1 di Grup A Kualifikasi Piala Dunia 2018.

Pelatih Malaysia Tan Cheng Hoe saat ditemui di lapangan A, Senayan, Jakarta, Selasa (3/9/2019). [Suara.com/Adie Prasetyo]
Pelatih Malaysia Tan Cheng Hoe saat ditemui di lapangan A, Senayan, Jakarta, Selasa (3/9/2019). [Suara.com/Adie Prasetyo]

Babak Baru Rivalitas Negara Tetangga

"Tidak perlu terlalu memandang rekor dan sejarah dengan Indonesia. Kami harus fokus bekerja keras untuk meraih hasil positif," ujar pelatih timnas Malaysia Tan Cheng Hoe dalam konferensi pers jelang laga kontra Indonesia di SUGBK.

Ucapan Tan bukan tanpa alasan. Pertandingan Indonesia melawan Malaysia memang sudah memasuki babak yang benar-benar baru. Kedua tim memiliki pelatih dan banyak pemain yang bahkan belum pernah saling berhadapan satu sama lain.

Tan Cheng Hoe baru ditunjuk menjadi pelatih timnas Malaysia pada tahun 2017. Sementara juru taktik Indonesia, Simon McMenemy dikontrak PSSI mulai tahun 2018.

Tan dan Simon sebelumnya tidak pernah bersaing di lapangan hijau, baik ketika menangani timnas maupun klub.

Artinya, kedua pelatih masih meraba-raba taktik dan strategi masing-masing. Meski diakui bahwa Simon lebih memiliki kejutan setelah memutuskan untuk menjalani dua pertandingan uji coba, melawan Persika Karawang dan Bhayangkara FC, secara tertutup. Timnas Indonesia memenangi semua pertandingan itu.

Timnas Malaysia memilih untuk melakoni uji coba secara terbuka, yaitu menghadapi Yordania di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, pada Jumat (30/8/2019). Simon McMenemy bahkan menyaksikan langsung pertandingan tersebut di stadion.

"Malaysia memiliki standar tinggi," tutur Simon usai melihat laga yang berakhir dengan skor 1-0 untuk kemenangan Yordania seperti dimuat Antara.

Dari sisi pemain, baik Malaysia dan Indonesia memiliki deretan nama-nama pemain naturalisasi yang mungkin saja keluar sebagai penentu hasil pertandingan.

Di kubu Indonesia ada Victor Igbonefo, Alberto Goncalves, Stefano Lilipaly dan Osas Saha. Di sisi Malaysia, ada Mohamadou Sumareh, Matthew Davis, Brendan Gan dan La'Vere Corbin-Ong.

Penjaga gawang timnas Indonesia Andritany Ardhiyasa (kiri), pelatih timnas Indonesia Simon McMenemy (kedua kiri), pelatih Malaysia Tan Cheng Hoe (kedua kanan), dan kapten tim Malaysia Mohd Farizal Marlias (kanan) dalam jumpa pers jelang kedua tim berhadapan di babak kualifikasi Piala Dunia 2022, Rabu (4/9/2019). [Suara.com/Adie Prasetyo]
Penjaga gawang timnas Indonesia Andritany Ardhiyasa (kiri), pelatih timnas Indonesia Simon McMenemy (kedua kiri), pelatih Malaysia Tan Cheng Hoe (kedua kanan), dan kapten tim Malaysia Mohd Farizal Marlias (kanan) dalam jumpa pers jelang kedua tim berhadapan di babak kualifikasi Piala Dunia 2022, Rabu (4/9/2019). [Suara.com/Adie Prasetyo]

Tan dan McMenemy Gemar Bermain dengan Penyerang Tunggal

Tan Cheng Hoe dan Simon McMenemy merupakan pelatih yang gemar menempatkan penyerang tunggal di lapangan.

Di sini, Tan berharap banyak pada pemain berpengalaman yang sudah lebih dari 50 kali memperkuat timnas Malaysia, Norshahrul Idlan Talaha.

Norshahrul, yang mencetak satu gol saat Malaysia takluk 5-1 dari Indonesia di fase grup Piala AFF 2010, juga diturunkan saat Malaysia dikalahkan Yordania pada Jumat (30/8/2019).

Soal penyerang, timnas Indonesia memiliki seorang Alberto 'Beto' Goncalves. Walau sudah berusia 38 tahun, Beto belum kehilangan ketajamannya sebagai juru gedor.

Baru dinaturalisasi pada tahun 2018, Beto sudah mencetak 12 gol di 12 penampilannya untuk timnas Indonesia, termasuk timnas U-23.

Untuk membantu kinerja Beto, Simon McMenemy yang gemar memakai formasi 3-4-3 atau 4-2-3-1 memiliki gelandang serang sekaliber Stefano Lilipaly.

Di tengah ketidakpastian tampilnya Osas Saha yang masih berkutat dengan pemulihan cedera, Beto dan Lilipaly tentu menjadi tumpuan untuk membongkar pertahanan Malaysia.

Pelatih Timnas Indonesia Simon McMenemy (kanan) berbincang dengan pemain Timnas Stefano Lilipaly (tengah) dan Irfan Bachdim sebelum berlatih di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (1/9/2019). Latihan tersebut sebagai persiapan melawan Timnas Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 5 September mendatang dalam rangka kualifikasi Piala Dunia Qatar 2022. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.
Pelatih Timnas Indonesia Simon McMenemy (kanan) berbincang dengan pemain Timnas Stefano Lilipaly (tengah) dan Irfan Bachdim sebelum berlatih di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (1/9/2019). Latihan tersebut sebagai persiapan melawan Timnas Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 5 September mendatang dalam rangka kualifikasi Piala Dunia Qatar 2022. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.

Selain mereka, tentu saja ada Irfan Bachdim. Pemain yang bertemu Norshahrul di Piala AFF 2010 ini juga mempunyai teknik mumpuni dan pengalaman yang cukup untuk mengacak-acak pertahanan Malaysia.

Akan tetapi, Malaysia sudah siap untuk itu. Tan Cheng Hoe cukup percaya diri dengan barisan belakang skuatnya yang mengandalkan La'Vere Corbin-Ong dan Matthew Davies.

Sektor tengah yang bakal menjadi filter serangan Indonesia pun semakin kuat dengan kehadiran kembali Brendan Gan yang pulih dari cedera panjang sejak tahun 2016. Begitu pula dengan Mohamadou Sumareh yang terkenal dengan kecepatannya.

Puluhan ribu suporter Indonesia yang akan memadati SUGBK juga tidak dipermasalahkan oleh kapten tim berjuluk Harimau Malaya.

"Itu bukan masalah besar. Para pemain Malaysia sering menghadapi tekanan suporter di Liga Malaysia," kata kapten timnas Malaysia Mohd Faizal Marlias seperti dimuat Antara.

Pertarungan Indonesia versus Malaysia diprediksi berimbang dari sisi teknis. Dengan demikian, mental bertanding menjadi teramat penting karena bisa menjadi penentu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI