Suara.com - Sepak bola tak hanya menjadi olahraga yang digandrungi banyak masyarakat. Namun juga bisa menjadi bisnis yang menggiurkan bagi orang-orang yang dapat melihat peluang di dalamnya.
Sejumlah pengusaha asal Indonesia pun tak luput ikut ambil bagian di dalamnya. Sebut saja Erick Thohir yang kini punya saham di Oxford United. Nah selain dia, ternyata masih ada lagi para pengusaha asal Indonesia yang juga memiliki saham bahkan jadi pemilik klub sepak bola di luar negeri. Berikut beberapa pengusaha Indonesia yang membeli klub sepak bola di luar negeri:
1. Group Bakrie
Keluarga Bakrie merupakan salah satu gurita bisnis di Indonesia yang merambah di berbagai jenis usaha. Gerilya bisnisnya tak hanya di Indonesia, bahkan hingga keluar negeri termasuk di antaranya ke ranah olahraga yakni dengan menjadi pemilik klub Australia, Brisbane Roar.
Baca Juga: Indonesia vs Malaysia, Evan Dimas Waspadai Bola Mati Lawan
Klub yang pernah jadi juara Liga Australia jadi milik Group Bakrie Melalui PT Pelita Jaya Cronus. Group Bakrie memiliki sebanyak 70 persen saham klub yang dibeli pada 2011 lalu. Setahun berselang saham Roar dibeli 100 persen.
2. Santini Group
Baru-baru ini, jaringan bisnis milik Keluarga Wanandi tersebut dikabarkan telah membeli saham milik klub League One atau tingkat ketiga dalam sistem Liga Inggris, Tranmere Rovers. Pihak klub tak menjelaskan berapa besar saham yang dimiliki Santini Group namun kabarnya mereka akan menjadi salah satu pemilik saham minoritas seperti dikutip dari laman resmi klub Tranmere Rovers.
Rencananya, pendanaan awal yang diberikan keluarga Wanandi tersebut digunakan untuk menambah infrastruktur stadion Prenton Park, salah satunya penguatan sinyal wi-fi. Selain itu mereka ikut mengembangkan nilai klub di pasar internasional, termasuk di Asia.
Untuk diketahui, bisnis Santini Group bergerak di bidang otomotif, farmasi, pengembangan properti, sumber daya alam dan jasa. Pemilik Group santini adalah Sofjan Wanandi yang berdiri sejak 1994 dan diturunkan kepada ketiga anakanya yakni, Wandi, Lukito dan Paulus Wanandi.
Baca Juga: 5 Berita Bola Hits: Cerita Penabuh Genderang, Bhayangkara Ditekuk Persebaya
3. Erick Thohir
Nama pengusaha satu ini sudah tak asing lagi di kancah sepak bola dunia. Sebagai pengusaha, Thohir disebut telah memiliki beberapa saham di klub sepak bola luar negeri.
Pada 2013 silam, Erick Thohir resmi menjadi pemilik saham mayoritas klub Liga Italia, Inter Milan. Sebanyak 70 persen saham Nerazzurri dimiliki anggota International Olympic Comitee (IOC) mewakili Indonesia tersebut.
Namun tiga tahun berselang, Erick melepas sebagian besar sahamnya ke pengusaha asal China. Tak berhenti di sana, pada 2019 ini Erick secara mengejutkan melepas seluruh saham klub besutan Antonio Conte itu ke salah satu perusahaan di Hong Kong.
Gurita bisnis Erick di sepak bola tak hanya Inter Milan. Sebelumnya, dia pernah membeli 78 persen klub sepak bola asal Amerika Serikat, DC United.
Terbaru, Erick bersama Anindya Bakrie dan seorang pengusaha asal Thailand dikabarkan baru saja membeli sebagian saham di klub League One, Oxford United. Tak hanya sebagai pemilik, Erick bahkan didapuk sebagai salah satu direktur di klub tersebut.
4. Sihar Sitorus
Pengusaha asal Sumatra Utara ini menggerakkan bisnisnya di bidang perkebunan sawit. rumah sakit hingga sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Walau punya latar pengusaha, tetapi nama dan sepak terjangnya di sepak bola nasional sudah cukup dikenal.
Sihar Sitorus pernah menjadi Ketua Komite PSSI pada 2011 dan juga tercatat sebagai anggota Exco PSSI. Tak hanya itu, pengusaha ini juga telah mendirikan empat klub antara lain, Medan United FC, Medan Chiefs, Pro Duta Football Club dan Nusaina FC.
Bisnis sepak bolanya tak berhenti di Indonesia. Pada 2015 silam dia dikabarkan membeli klub di kasta ketiga Liga Belgia, Verbroedering Denber FC. Tak hanya dijadikan bisnis, pembelian saham itu juga untuk mengembangkan sepak bola Tanah Air. Bukti konkritnya dia lakukan dengan mengirim tiga pemain asal Indonesia ke Belgia untuk meniti karier sepak bola di klub miliknya itu.
5. Yusuf Mansur
Sudah tak perlu ditanya lagi orang ini. Tak hanya ulet dalam berdakwah, ustadz Yusuf Mansur juga lihai dalam mengembangkan bisnisnya di beberapa jenis usaha. Pemilik Paytren tersebut juga telah memiliki saham di klub asal Polandia, Lechia Gdansk.
Yusuf Mansur membeli saham klub pemain asal Indonesia, Egy Maulana Vikri sebesar 10 persen dengan nilai transaksi Rp 42 miliar.