Buntut Rasis Terhadap Lukaku, Fans Inter Milan Buka Suara

Rabu, 04 September 2019 | 10:32 WIB
Buntut Rasis Terhadap Lukaku, Fans Inter Milan Buka Suara
Selebrasi penyerang Inter Milan, Romelu Lukaku usai mencetak gol ke gawang Lecce pada laga giornata pembuka Liga Italia 2019/2020 di Giuseppe Meazza, Selasa (27/8/2019) dini hari WIB. [Miguel MEDINA / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ultras Inter Milan, Curva Nord membuka suara terkait rasisme yang dilayangkan fans Cagliari kepada striker Nerazzurri, Romelu Lukaku pada gelaran Liga Italia 2019/20 antara Cagliari vs Inter Milan, Senin (2/9/2019). Menurutnya, hal tersebut bukan ejekan melainkan salah satu bagian intimidasi tuan rumah kepada lawan.

Romelu Lukaku diduga menjadi korban rasisme fans Cagliari saat bertandang ke Sardegna Arena. Sindiran berupa suara monyet terdengar ketika sang penyerang melakukan tendangan penalti ke gawang lawan. Lukaku juga sudah menanggapi terkait serangan rasial yang menimpa dirinya.

Kendati demikian, tanggapan dari Ultras Inter Milan, Curva Nord berbeda. Mereka mengklaim jika yang dilakukan fans Cagliari semata-mata untuk mengintimidasi tim tamu agar tak fokus dan gagal melakukan tendangan.

"Kami bukan dari fans Cagliari dan kita bukan melakukan tindakan rasis itu," tulis surat pernyataan resmi organisasi suporter Inter Milan dikutip dari Mirror, Rabu (4/9/2019).

Baca Juga: Menangi Banyak Trofi Jadi Alasan Alexis Sanchez Gabung Inter Milan

"Kami menulis untuk anda atas Nama Curva Nord. Ya, orang-orang yang menyambut Anda ketika Anda berada di Milan," sambung pernyataan tersebut.

"Kami sangat menyesal Anda menganggap tindakan yang terjadi di Cagliari adalah rasis. Anda harus memahami di Italia bukan seperti banyak negara Eropa utara lainnya dimana rasisme adalah permasalahan nyata."

"Kami paham bahwa hal tersebut terlihat rasis bagi Anda tapi tidak bagi kami. Di Italia kami menggunakan 'cara' untuk 'membantu tim kami' dengan mengacaukan konsentrasi lawan. Bukan untuk melayangkan ujaran rasis," klaim surat pernyataan itu.

Mereka menambahkan, jika organisasi penggemar di Italia multi-etnis, mereka tetap menghormati pemain yang berasal dari manapun.

Para pemain Inter Milan merayakan gol Romelu Lukaku ke gawang Cagliari dalam lanjutan Liga Italia di Stadion Sardegna Arena, Cagliari, Italia, Minggu (1/9/2019) setempat. (Screenshot Twitter/Inter)
Para pemain Inter Milan merayakan gol Romelu Lukaku ke gawang Cagliari dalam lanjutan Liga Italia di Stadion Sardegna Arena, Cagliari, Italia, Minggu (1/9/2019) setempat. (Screenshot Twitter/Inter)

Lebih lanjut, 'cara' itu sudah biasa dilakukan suporter di Italia sejak lama dan mungkin akan terjadi lagi di masa sekarang.

Baca Juga: Inter Milan Resmi Pinjamkan Mauro Icardi ke PSG

"Anda harus memahami semua orang di stadion bersorak untuk kemenangan tim mereka. Namun pada saat yang sama mereka akan bersorak untuk mengacaukan pemain lawan, dan itu bukan rasisme, tapi untuk membantu tim mereka masing-masing," tambahnya.

Organisasi tersebut meminta agar persoalan rasis di Italia tak menjadi masalah baru. Mereka menilai, jika rasisme harus diperjuangkan di Italia hal tersebut akan berdampak pada suporter bola seakan-akan ditindas karena persoalan yang dulunya dianggap lumrah.

"Di dalam organisasi (suporter-suporter di Italia) kami, banyak terdapat penggemar dari latar belakang yang berbeda, dari dalam Italia hingga bagian lain dari Italia. Kami menggunakan cara tersebut untuk memancing lawan, bahkan saat mereka memiliki ras yang sama atau berasal dari daerah yang sama," jelasnya.

Kendati demikian, pernyataan tersebut mendapat kritikan pedas dari suporter lain di medis sosial. Seharusnya fans Inter Milan membantu pemain mereka terhindar dari serangan berbentuk rasial.

Di sisi lain, suporter menilai hal itu hanya sebagai tameng fans Cagliari yang terlanjur mendapat kritikan dari netizen dan seluruh suporter di dunia terhadap intimidasi yang dianggap berlebihan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI