Suara.com - Pelatih Inter Milan, Antonio Conte menuntut lebih banyak rasa hormat dan perbaikan di Italia setelah Romelu Lukaku menjadi sasaran pelecehan rasial dalam kemenangan skuatnya 2-1 saat tandang ke Cagliari.
Lukaku mencetak gol dari titik penalti guna melanjutkan awal sempurna karirnya bersama Inter di Serie A musim ini, tetapi kemenangan itu diwarnai sikap yang tidak terpuji dari fans tuan rumah Cagliari.
Nyanyian rasial terdengar saat Lukaku melangkah untuk melakukan tendangan penalti dan mencetak gol di menit ke-72. Gol itu memastikan Inter meraih tiga poin setelah gol pembuka Lautaro Martinez di babak pertama disamakan oleh Joao Pedro menjadi 1-1.
Tentu saja hal itu menjadi hari yang gelap untuk persepakbolaan Italia dan juga Cagliari di Sardegna Arena, dimana mantan striker Juventus Moise Kean juga mengalami hal yang serupa pada musim lalu.
Baca Juga: Kembali Cetak Gol bagi Inter Milan, Begini Komentar Romelu Lukaku
Usai pertandingan, pelatih Antonio Conte pun angkat suara dengan hal itu setelah kecaman yang meluas dan seruan kepada pemerintah Italia untuk menindak perilaku ppara suporter tersebut.
"Kami perlu meningkatkan banyak hal di Italia dan lebih menghormati orang-orang yang bekerja, secara umum," kata Antonio Conte seperti dilansir Omnisport.
"Saat saya bekerja di luar negeri, para suporter akan bersorak di tim mereka sendiri, tidak menghabiskan seluruh waktu mereka menghina lawan," ujarnya.
Sementara Inter meraih dua kemenangan dari dua pertandingan di bawah Conte tetapi Nerazzurri jauh dari sempurna saat menghadapi Cagliari.
Setelah mengalahkan Lecce dengan skor besar di laga pembuka Serie A mereka, Inter Milan beruntung mengklaim kemenangan setelah mendapatkan hadiah penalti.
Baca Juga: Inter Milan Taklukkan Cagliari, Romelu Lukaku Cetak Gol Lagi
"Itu adalah pertandingan yang berbeda dengan kemenangan melawan Lecce, karena saya telah memperingatkan semua orang bahwa ini akan sulit. Datang ke Cagliari tidak pernah seperti berjalan di taman," kata Conte.