Bakal Menjadi Klub Ibu Kota, Begini Tanggapan Pelatih Mitra Kukar

Selasa, 27 Agustus 2019 | 21:10 WIB
Bakal Menjadi Klub Ibu Kota, Begini Tanggapan Pelatih Mitra Kukar
Pelatih Mitra Kukar, Rafael Berges Marin, memberi keterangan saat bertandang ke PSIM Yogyakarta di Stadion Mandala Krida, Selasa (27/8/2019). (Suara.com/M Ilham Baktora)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penetapan Ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur oleh Presiden Indonesia, Joko Widodo sudah final. Dengan demikian, beberapa klub sepak bola yang berada di Kalimantan Timur tepatnya di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Penajam Utama akan menyandang status klub Ibu Kota.

Mitra Kukar yang saat ini bermain di Liga 2 2019 dan klub Liga 3 Penajam Utama tak lain adalah klub sepak bola yang menyandang status tersebut.

Kendati demikian, klub asuhan Rafael Berges Marin, menjadi tim yang memiliki prospek besar untuk menjadi klub Ibu Kota menggantikan Persija Jakarta.

Disinggung terkait status baru tersebut, Pelatih Naga Mekes, Rafael Berges mengungkapkan jika kabar tersebut cukup menggembirakan. Dia menilai, klub asuhannya pernah selevel dengan Persija Jakarta, meski harus terdegradasi ke Liga 2 musim 2017/2018 lalu.

Baca Juga: Lebih Dekat dengan Mitra Kukar, Klub Calon Ibu Kota Baru Indonesia

"Itu kabar yang menyenangkan bagi kami saat Kutai Kartanegara menjadi Ibu Kota Indonesia (Kalimantan Timur). Sekarang Kutai Kartanegara sudah selevel dengan Jakarta. Tak jauh berbeda dengan Mitra Kukar (saat berada di Liga 1 2017/2018)," ungkapnya saat dimintai keterangan di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Selasa (27/8/2019).

Pelatih Mitra Kukar, Rafael Berges Merin (kanan) dan gelandang Mitra Kukar, Rifan Nahumamury (kiri) memberi keterangan kepada wartawan seusai pertandingan Liga 2 2019 menghadapi PSIM Yogyakarta, di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Selasa (27/8/2019). (bolatimes.com/M Ilham Baktora)
Pelatih Mitra Kukar, Rafael Berges Merin (kanan) dan gelandang Mitra Kukar, Rifan Nahumamury (kiri) memberi keterangan kepada wartawan seusai pertandingan Liga 2 2019 menghadapi PSIM Yogyakarta, di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Selasa (27/8/2019). (Suara.com/M Ilham Baktora)

"Namun kami akui kami masih tertahan di Liga 2 dan memikirkan ke Liga 1 masih butuh waktu. Kami akan fokus ke pertandingan yang ada di sisa musim ini" imbuh pelatih asal Spanyol tersebut.

Di sisi lain, gelandang Naga Mekes, Rifan Nahumamury mengungkapkan, bersyukur jika saat ini Mitra Kukar menyandang status klub sepak bola ibu kota. Namun, harapannya di musim ini bisa menempatkan kembali kejayaan klub di kompetisi teratas sepak bola Indonesia.

"Sangat bersyukur saja menjadi klub ibu kota nantinya. Ya, semoga Mitra Kukar bisa naik ke kasta yang lebih tinggi lagi karena disebut sebagai klub ibu kota, semoga kita bisa mencapainya," harap pemain 24 tahun tersebut.

Terpisah, berbicara terkait sejarah Mitra Kukar, sejatinya klub yang sempat bernama Mitra Kalteng Putra itu pernah bermain di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia (ISL) pada 2011/2012 silam. Naga Mekes juga sempat menorehkan gelar juara ketiga di musim 2012/2013 dan menjadi salah satu klub besar di Indonesia.

Baca Juga: Alasan Pelatih PSIM Yogyakarta usai Kalah dari Mitra Kukar

Bermain selama enam musim di kasta teratas Liga Indonesia, prestasinya malah merosot di musim 2017/2018. Mitra Kukar masuk dalam zona degradasi dan musim 2018/2019 harus bermain di Liga 2 2019.

Menghadapi PSIM Yogyakarta di Stadion Mandala Krida, Selasa (27/8/2019), Naga Mekes sukses menundukkan tuan rumah dengan skor 1-2. Dengan demikian hasil positif tersebut membawa Atep dan kawan-kawan merangkak naik ke peringkat empat dengan koleksi 16 poin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI