Suara.com - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, telah resmi menunjuk wilayah Kalimantan Timur sebagai tempat pemindahan ibu kota Indonesia yang baru untuk menggantikan Jakarta. Lokasi tersebut berada di dua kabupaten, yakni Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara.
Joko Widodo pun telah mempertimbangkan masak-masak mengenai keputusannya memindah ibu kota ke Kalimantan Timur. Beberapa alasan yang menjadi kuncinya adalah lokasi strategis serta minimnya risiko bencana daerah tersebut.
Nah, terlepas dari aspek pemerintahan, para pecinta sepak bola Tanah Air tentu tak asing lagi dengan klub asal Kutai Kartanegara, Mitra Kukar. Tim berjuluk Naga Mekes itu memiliki sejarah panjang di persepak bolaan Indonesia.
Berbicara soal sejarah, nama Mitra Kukar tak bisa lepas dari dua tim yang dulu berlaga di kompetisi Galatama, yakni Niac Mitra atau Mitra Surabaya serta Mitra Kalteng Putra. Kedua tim tersebut merupakan cikal bakal berdirinya Mitra Kukar.
Baca Juga: Semen Padang Lepas Riski Novriansyah ke Tim Liga 2
Perjalanan ini dimulai saat Niac Mitra terdegradasi ke Divisi 1 pada 1999, kemudian dibeli oleh pemilik Barito Putera, H. Sulaiman dan pindah markas ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Sejak saat itu, Niac Mitra berganti nama menjadi Mitra Kalteng Putra.
Tiga tahun berselang, tepatnya pada 2001, Mitra Kalteng Putra gagal berprestasi sehingga terdegradasi ke Divisi II. Karena mengalami masalah keuangan, Mitra Kalteng Putra pindah markas lagi ke Kabupaten Kutai Kartanegara dengan kepemilikan yang baru.
Di bawah kendali H. Suryanto Anwar dan dibantu oleh pengusaha Endri Erawan, Mitra Kalteng Putra akhirnya resmi berganti nama menjadi Mitra Kukar untuk mengarungi Divisi II musim 2003. Musim berikutnya, Mitra Kukar berhasil kembali menapaki Divisi 1.
Pada 2005, Mitra Kukar akhirnya diakuisisi oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara dengan pembelian sebesar Rp 1,5 miliar. Di tahun ini pula terjadi perombakan pengurus Mitra Kukar yang menempatkan H. Sugiyanto sebagai Ketua Umum menggantikan H. Suryanto Anwar.
Dua tahun kemudian, Mitra Kukar berhasil lolos ke Divisi Utama musim 2008 usai menjadi semifinalis Divisi I musim 2007. Setelah tiga tahun berkutat di Divisi Utama, skuat Naga Mekes akhirnya promosi ke Indonesia Super League (ISL) musim 2011/2012 setelah finis di urutan ketiga Divisi Utama 2010/2011.
Baca Juga: Eks Pelatih Liga 2 Resmi Tangani PSIS Semarang
Mitra Kukar pun menjelma menjadi klub besar di Indonesia. Meski belum pernah meraih gelar juara, Naga Mekes setidaknya pernah mencicipi peringkat tiga di Indonesia Super League (ISL) musim 2012/2013.
Namun sayang, perjuangan Mitra Mukar di kompetisi kasta tertinggi di Indonesia harus kandas di musim 2018. Kini mereka harus berlaga di Liga 2 musim 2019.
Dan pertandingan terdekat Mitra Kukar adalah menghadapi PSIM Yogyakarta dalam lanjutan Liga 2 2019 di Stadion Mandala Krida, Selasa (27/8/2019) sore ini.