Suara.com - Komisaris Jenderal Polisi, Mochamad Iriawan, biasa disapa Iwan Bule, mengklaim dirinya didukung oleh 50 pemegang suara (voters) PSSI untuk menjadi ketua umum organisasi sepak bola Indonesia periode 2020-2024.
"Mereka sudah menyampaikan dukungannya kepada saya. Mudah-mudahan tetap memilih saya saat kongres dilakukan," ujar Iwan kepada pewarta di Jakarta, Rabu (21/8/2019).
Berkaca dari kongres luar biasa (KLB) PSSI yang digelar akhir Juli 2019, jumlah voters PSSI saat ini adalah 86 yang terdiri dari 34 Asosiasi Provinsi (Asprov), 18 klub Liga 1, 16 klub Liga 2, 16 klub Liga 3, Asosiasi Futsal dan Asosiasi Sepak bola wanita.
Artinya, jika benar disokong 50 voters, Iwan Bule sudah mendapatkan 58 persen suara yang bisa membuatnya dinobatkan menjadi ketua umum PSSI periode 2020-2024 dalam kongres pemilihan.
Baca Juga: Respons PSSI-nya Thailand soal Rumor Uji Coba Lawan Timnas Brasil
Pria yang kini menjabat sebagai Sekretaris Utama Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas) itu enggan menjabarkan secara rinci mengenai 50 suara tersebut.
Dia hanya menyebutkan ada 23 klub yang memberikan dukungan, 20 asosiasi provinsi dan sisanya di Liga 2. "Mudah-mudahan mereka berkomitmen dengan itu sampai kongres pemilihan," kata Iwan.
Menurut Kapolda Metro Jaya tahun 2016-2017 itu, dirinya tidak menjanjikan hal-hal muluk kepada para voters.
Iwan Bule menyebut dirinya cuma meyakinkan voters terkait beberapa hal krusial, seperti soal jadwal kompetisi, pengelolaan liga dan pembinaan-pembinaan.
Pria berusia 57 tahun itu sudah memaparkan visi misinya kepada para voters dalam kunjungannya ke enam tempat di Indonesia selama beberapa bulan terakhir.
Baca Juga: Jelang Duel Timnas Indonesia vs Malaysia, PSSI Turuti Permintaan dari FAM
"Saya sudah menyampaikan komitmen saya kepada para voters," kata Iwan seperti dilansir Antara.
Iwan Bule sampai sekarang menjadi satu-satunya sosok yang gencar mendeklarasikan keinginannya untuk menjadi ketua umum PSSI.
Namun, kepastian soal pengisi jabatan itu baru diketahui dalam kongres pemilihan PSSI yang berdasarkan keputusan kongres luar biasa PSSI tahun 2019, digelar awal November 2019.
FIFA sendiri kurang setuju soal jadwal kongres itu dan sudah meminta tegas agar kongres pemilihan tetap di waktu yang telah disepakati sebelum KLB, yaitu 25 Januari 2019.
PSSI belum mengeluarkan pernyataan resmi tentang keputusan akhir kongres pemilihan untuk menyelesaikan polemik jadwal tersebut.