Suara.com - Pemain Kalteng Putra Patrich Wanggai angkat bicara terkait aksi persekusi dan rasisme yang menimpa masyarakat Papua. Pemain kelahiran Nabire itu pun berharap kejadian tersebut tidak terulang.
Sebagaimana diketahui, Papua sempat memanas menyusul aksi persekusi dan rasisme terhadap mahasiswa asal Papua di Surabaya dan Malang, Jawa Timur, pada 16 dan 17 Agustus 2019.
Wanggai menyayangkan insiden tersebut. Ia berharap kejadian seperti itu tidak terulang karena menurutnya orang Papua sangat menghormati orang lain.
"Saya rasa harus saling menghargai karena kita orang Papua juga sangat menghargai. Ya, saya harap jangan ada hal-hal itu lagi biar tidak memecah belah, kan kita juga sama-sama orang Indonesia," kata Patrich Wanggai saat ditemui di Stadion Madya, Senayan Jakarta, Selasa (20/8/2019), usai pertandingan antara Persija kontra Kalteng Putra.
Baca Juga: Kalteng Putra Kalah Telak dari Persija, Gomes: Kita Sudah Berusaha
Reaksi keras pun terjadi di Manokwari, Papua Barat, Senin (19/8/2019), menyusul insiden di Surabaya dan Malang. Aksi yang semula diperkirakan berjalan lancar, ternyata berakhir dengan kerusuhan.
Kerusuhan semakin menjadi ketika Gedung DPRD Papua Barat dibakar massa. Kerusuhan tersebut pun kian melebar. Selain Lapas Sorong, terminal keberangkatan dan kedatangan di Bandara DEO Sorong, Provinsi Papua Barat juga dirusak pendemo.