Suara.com - Nasib nahas sedang dialami striker Chelsea, Tammy Abraham. Setelah menjadi penyebab kegagalan The Blues menjuara UEFA SUper Cup, ia kerap mendapat banyak hujatan di media sosial.
Tammy menjadi eksekutor satu-satunya Chelsea yang gagal saat melakoni drama adu penalti kontra Liverpool di UEFA Super Cup 2019. Kegagalan itu membuat Chelsea kalah 4-5, setelah bermain imbang 2-2 selama 120 menit dengan Liverpool.
Kesalahan Tammy membuat beberapa fans Chelsea marah. Hujatan dan kata-kata kasar menghampiri striker 21 tahun itu di media sosial, hingga sebuah pelecehan rasial.
Namun, striker berdarah Nigeria itu enggan terlalu mengurusinya. Tammy memilih fokus terhadap performa dirinya di lapangan dan memperbaiki setiap kekurangan.
Baca Juga: Hasil Liga Inggris: Liverpool Tundukkan Southampton, Arsenal Atasi Burnley
"Segala hal bisa terjadi dalam sepak bola. Sayangnya, saya berada di pihak yang menerima. Saya memiliki pengalaman mengambil penalti di bawah tenan dan biasanya berhasil. Tapi kali ini gagal," kata Tammy kepada Sky Sports.
"Aku mendapat pelecehan, tetapi aku orang yang positif. Aku tidak mendengarkan omongan sampah dari orang yang ingin menjatuhkanku. Aku hanya mencba untuk tetap fokus dan terus berjalan," tuturnya menambahkan.
Striker dengan nomor punggung sembilan itu pun ingin menjadikan insiden pelecehan ini sebagai motivasi. Ia bertekad membungkam mulut pencibir dengan performa apik di lapangan.
"Anda cuma ingin membungkam para pembenci. Anda cuma ingin melakukan tugas Anda di lapangan dan membiarkan permainan yang berbicara," tegas eks striker Aston Villa itu.
Baca Juga: Gary Neville: Man United Bakal Kembali Juara Liga Inggris Sebelum Liverpool