Begini Komentar Teco Tanggapi Pemecatan Pelatih di Liga 1 2019

Jum'at, 16 Agustus 2019 | 11:57 WIB
Begini Komentar Teco Tanggapi Pemecatan Pelatih di Liga 1 2019
Pelatih Bali United, Stefano Cugurra Teco. [Laman resmi Bali United]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kompetisi Liga 1 2019 telah memasuki pekan ke-14. Belum juga memasuki putaran kedua, kompetisi kasta tertinggi di Indonesia tersebut sudah banyak memakan korban pelatih .

Ada sembilan pelatih yang harus menjadi korban karena kerasnya di Liga 1 2019. Mereka harus meninggalkan klub yang dibelanya karena alasan tidak seusai dengan ekspektasi.

Sembilan pelatih tersebut adalah Aji Santoso (Persela Lamongan), Syafrianto Rusli (Semen Padang), Jan Saragih (Perseru Badak Lampung FC), Luciano Leandro (Persipura Jayapura), Jacksen F. Tiago (Barito Putera), Ivan Kolev (Persija Jakarta), Jafri Sastra (PSIS Semarang), Djadjang Nurdjaman (Persebaya Surabaya), dan yang terbaru Angel Alfredo Vera (Bhayangkara FC).

Terkait hal tersebut, Pelatih Bali United Stefano Cugurra Teco angkat bicara. Menurutnya, pemecatan secara cepat itu sangatlah tidak bagus untuk sepak bola Indonesia.

Baca Juga: 5 Berita Sepak Bola Terkini: Bali United Memimpin, Indonesia vs Malaysia

Juru racik asal Brasil tersebut mengatakan belum tentu buruknya penampilan tim lantaran kesalahan pelatih. Kebanyakan dari pemecatan tersebut juga dilakukan karena adanya tekanan dari suporter.

Suporter menilai buruknya penampilan tim karena kesalahan pelatih kepala. Padahal, banyak faktor yang membuat sebuah tim tidak tampil seperti yang diharapkan.

"Kadang-kadang ada tekanan dari suporter tim. Lalu, orang pertama yang kena adalah pelatih kepala. Saya pikir ini tidak bagus buat sepak bola, karena kadang-kadang bukan pelatih kepala yang kurang di dalam tim," kata Teco saat ditemui di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Kamis (15/8/2019).

"Kadang-kadang mereka (manajemen) ganti (pelatih) buat ganti saja. Cuma untuk ganti, tapi tim tidak diperbaiki dan tim tidak lebih bagus. Tapi saya pikir, karena tekanan dari suporter baru manajemen ganti pelatih di Liga 1 saat ini," jelasnya.

Lebih lanjut, mantan juru racik Persija ini mendukung adanya rencana pembentukan asosiasi untuk pelatih. Menurutnya, ini sangat positif agar adanya perlindungan dan pengaduan terhadap pelatih yang merasa dirugikan.

Baca Juga: Tira-Persikabo Tumbang di Laga Kandang, RD: Selamat Bali United

Asosiasi untuk pelatih ini muncul pertama kali dari Djadjang Nurdjaman usai diberhentikan oleh Persebaya Surabaya. Pelatih yang juga pernah menangani Persib Bandung itu ingin nasib pelatih tidak dibuat gampang oleh manajemen tim.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI