Suara.com - Pengurus Pusat alias PP Jakmania buka suara terkait insiden penyerangan terhadap beberapa pendukung PSM Makassar yang melakukan acara nonton bareng (nobar) pertandingan leg kedua final Piala Indonesia di Kafe Komando, Tebet, Jakarta, Selasa (6/8/2019) kemarin malam.
Penyerangan dilakukan setelah pertandingan final yang mempertemukan PSM Makassar vs Persija Jakarta di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, selesai.
Melalui Sekretaris Umum PP Jakmania, Dicky Soemarno, pihaknya kini tengah mencari tahu kelompok mana yang melakukan penyerangan tersebut.
Sebab, menurutnya kubu Jakmania dan kumpulan suporter PSM tidak memiliki masalah apa pun.
Baca Juga: Gagal Juara Piala Indonesia, Bos Persija Jakarta Minta Maaf
"Kami dari pengurus pusat Jakmania masih mencari tahu teman-teman atau pihak mana yang melakukan penyerangan itu. Karena sebetulnya hubungan Jakmania dan suporter PSM baik-baik saja. Tapi entah kenapa selepas pertandingan, tiba-tiba ada kelompok melakukan penyerangan," sesal Dicky.
"Memang bisa dibilang asalnya itu dari antah-berantah, dan saat ini kami coba untuk mencari tahu kelompok mana," imbuhnya.
Dicky sangat menyayangkan adanya kejadian ini. Namun, demi proses penyelidikan dari pihak kepolisian, pihaknya mempersilakan untuk berkomunikasi dengan PPusat Jakmania jika memang dibutuhkan.
"Info yang didapat ada satu mobil suporter PSM yang dirusak, kena lemparan batu. Jadi saya persilakan yang bersangkutan untuk datang ke kantor kita untuk melaporkan hal tersebut, untuk penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut," ungkapnya.
Pertandingan leg kedua final Piala Indonesia kemarin malam sendiri berhasil dimenangi oleh PSM Makassar dengan skor 2-0. Juku Eja --julukan PSM-- akhirnya keluar sebagai juara setelah unggul agregat 2-1 atas Persija.
Baca Juga: Manajer Persija Kutuk Aksi Penyerangan Venue Nobar Final Piala Indonesia
Atas pencapaian itu, PSM berhak menjadi wakil Indonesia di kompetisi Piala AFC 2020. Tidak hanya itu, mereka juga berhak mendapat uang tunai sebesar Rp 3 miliar.