Persija Bantah Enggan Terima Kawalan Polisi saat di Makassar

Selasa, 30 Juli 2019 | 19:57 WIB
Persija Bantah Enggan Terima Kawalan Polisi saat di Makassar
CEO Persija Jakarta, Ferry Paulus (kanan) usai menggelar jumpa pers di kantor Persija di Kuningan, Jakarta, Selasa (30/7/2019) malam. [Suara.com / Adie PRASETYO N]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - CEO Persija Jakarta, Ferry Paulus membantah pernyataan pihak Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) yang menyebutkan jika timnya tidak mau dikawal saat melakukan official training di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Sabtu (27/7/2019).

Tidak adanya pengawalan ketat dari pihak keamanan ini, membuat bus yang ditumpangi rombongan skuat Persija jadi sasaran pelemparan batu oleh oknum suporter PSM Makassar.

Insiden memalukan ini terjadi sehari sebelum laga leg kedua final Piala Indonesia antara PSM Makassar vs Persija Jakarta, di mana PSM bertindak sebagai tuan rumah. 

Alhasil, dua penggawa Persija, Marko Simic dan Ryuji Utomo pun mengalami luka-luka akibat insiden pelempara batu ini.

Baca Juga: Batalnya Leg ke-2 Final Piala Indonesia, CEO Persija: Ketidakcakapan Panpel

Laga leg kedua ini sendiri akhirnya dibatalkan pada Minggu (28/7/2019) lantaran alasan keamanan.

Sebelumnya, disebutkan bahwa pihak Polda Sulsel sudah mengajukan diri untuk melakukan pengawalan saat Persija akan melakukan official training.

Namun, Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani mengklaim jika Macan Kemayoran --julukan Persija-- menolak tawaran tersebut.

Namun, kini Ferry Paulus dengan tegas membantah penyataan jika Persija memang enggan dikawal.

Menurut Ferry, sebelum insiden pelemparan batu tersebut, Ismed Sofyan dan kawan-kawan sudah mendapatkan teror dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

Baca Juga: Marko Simic Keluhkan Mepetnya Laga Persija Kontra Arema FC dan PSM

"Ya saya nggak tahu itu informasi dari mana yang menyatakan bahwa Persija tidak ingin ada pengamanan dari pihak kepolisian," buka Ferry dalam jumpa pers di kawasan Kuningan, Jakarta, Selasa (30/7/2019) malam.

"Saya pikir itu keliru yah, apalagi sudah ada kejadian di mana ada seperti pressure dari oknum tertentu kaitannya dengan menyalakan petasan," jelasnya.

"Kemudian juga mem-pressure dengan kendaraan bermotor jumlahya sangat banyak. Itu mengindikasikan bahwa ada sesuatu pada waktu kita ada di sana. Sehingga jelas dengan kondisi itu, nggak mungkin kita tidak menginginkan adanya pengamanan ekstra," papar Ferry. 

Untuk leg kedua final Piala Indonesia yang tertunda ini, PSSI akhirnya memutuskan untuk menggelar pertandingan pada 6 Agustus 2019 di lokasi yang sama.

Sekedar informasi tambahan, Persija saat ini unggul agregat 1-0 atas PSM, usai menang pada leg pertama di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (21/7/2019) lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI