Cerita Pengasong di Stadion Maguwoharjo Raup Jutaan Rupiah Sekali Laga

Jum'at, 26 Juli 2019 | 11:19 WIB
Cerita Pengasong di Stadion Maguwoharjo Raup Jutaan Rupiah Sekali Laga
Ilustrasi pengasong di Kawasan Stadion Maguwoharjo, Sleman. [Tim grafis Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Tak hanya di Maguwoharjo, Kencono ternyata kerap menyambangi satu stadion ke stadion lain untuk menjajakan dagangan jersey dan aksesoris sepak bola.

Kencono (51) salah satu pengasong yang ada di kawasan Stadion Maguwoharjo, Sleman. [Muhammad Ilham Baktora / Suara.com]
Kencono (51) salah satu pengasong yang ada di kawasan Stadion Maguwoharjo, Sleman. [Muhammad Ilham Baktora / Suara.com]

Baginya jarak tempuh nan jauh bukanlah persoalan kecuali untuk bertahan hidup.

"Berpindah-pindah stadion untuk jualan sudah biasa bagi kami. Mulai dari Surabaya ke Yogyakarta atau sebaliknya. Bahkan kami sempat menempuh perjalanan dari Jakarta hingga ke Bali dalam satu hari, jadi tidak istirahat usai pertandingan di Jakarta," kenang Kencono saat diwawancarai di Stadion Maguwoharjo.

"Tahun 2005-2006 pedagang jersey di sekitar stadion masih sangat sedikit. Jika ada pertandingan bola, mungkin dua hingga tiga pedagang yang jualan. Namun saat ini sudah mulai banyak penjual karena prospeknya yang bagus," jelas dia.

Baca Juga: Kandang Rasa Tandang, Kalteng Putra Jamu PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo

Kencono mengaku punya trik jitu dalam menjajakan dagangannya. Ia terlebih dulu mengantongi jadwal lengkap pertandingan Liga 1 yang akan dihelat. Dengan begitu dalam satu pekan dia bisa menyiapkan biaya dan jersey apa yang akan dijual.

"Setiap minggu kami mencari jadwal pertandingan bola. Termasuk menentukan kota mana yang akan kami datangi. Karena setiap pertandingan bisa kami prediksi pertandingan mana yang didatangi banyak penonton," tuturnya.

Berbicara soal pendapatan, Kencono menjelaskan hal itu tak bisa diprediksi. Meski telah menentukan kota yang berpotensi didatangi banyak penonton. Hal itu tak menjanjikan jika barang dagangan akan terjual habis.

"Pernah dalam satu waktu hanya satu baju yang terjual, dari ratusan stok yang kami siapkan. Namun jika di rata-rata, sekali menggelar lapak bisa mengantongi dari Rp 500 ribu- 1 juta," katanya.

Hanya 10 menit dagangan langsung ludes

Baca Juga: PSS Sleman vs Bhayangkara FC Berakhir Sama Kuat di Stadion Maguwoharjo

Berbeda hal dengan Kencono, seorang pedagang minuman es keliling yang biasa berjualan di dalam tribun, Mujiman (48) memiliki cerita lain. Memulai berjualan ke stadion-stadion dan even di Yogyakarta sejak 15 tahun lalu, pria asal Yogyakarta itu bisa mengantongi omzet hingga Rp 1,5-2 juta dalam satu pertandingan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI