Suara.com - Barcelona lagi-lagi harus kehilangan talenta terbaiknya dari La Masia. Terbaru, remaja bernama Xavi Simons pergi meninggalkan akademi El Barca dan memilih gabung dengan raksasa Prancis, Paris Saint-Germain.
Xavi Simons sendiri menjadi salah satu pemain yang digadang-gadang paling bertalenta di akademi Barcelona. Bahkan, remaja 16 tahun itu diplot jadi suksesor Xavi Hernandez dan Andres Iniesta.
Namun, cita-cita tersebut berubah total pada Selasa (23/7/2019). Sebab, remaja yang tampil eksentrik dengan rambut gimbal itu memutuskan pergi dari Barcelona.
Sebelum keputusan tersebut diambil, Barcelona dikabarkan sudah menawari kontrak senilai 100 ribu euro (Rp 1,5 miliar) dengan durasi satu tahun. Namun, proposal tersebut ditolak oleh Xavi Simons, demikian menurut laporan beIN Sports.
Baca Juga: Cedera Lutut, Marco Asensio Menepi Hingga Delapan Bulan
Berlabuhnya Xavi Simons ke PSG sekaligus menandai berakhirnya kerja sama yang sudah terjalin selama sembilan tahun. Remaja asal Belanda itu masuk La Masia sejak kategori usai di bawah delapan tahun.
Melalui unggahan di Instagram pribadinya, Xavi Simons pun mengungkapkan kepergiannya dari La Masia. Namun, ini merupakan keputusan yang cukup sulit baginya.
''Itu tidak mudah, karena mengucap selamat tinggal adalah hal yang paling sulit dilakukan dan hari ini adalah saatnya buat saya mengucap selamat tinggal untuk tempat yang sudah menjadi rumah saya sendiri, keluarga saya sendiri, menjadi bagian kehidupan saya sejauh yang saya ingat,'' tulis Xavi Simons.
Lebih lanjut, kepergian Xavi Simons menambah panjang rentetan hengkangnya para pemain dari La Masia, salah satunya adalah Takefusa Kubo pada 2015. Barcelona harus rela melepas pemain yang dijuluki 'Messi dari Jepang' itu karena dituduh melakukan transfer ilegal terhadap pemain di bawah umur.
Dan kini, Takefusa Kubo pun berlabuh ke Real Madrid, yang notabene merupakan seteru abadi Barcelona. Ia dibeli dari FC Tokyo pada bursa transfer musim panas 2019 ini dengan durasi kontrak enam tahun.