Beli Griezmann, Bukti Rencana Barcelona Cacat?

Syaiful Rachman Suara.Com
Rabu, 24 Juli 2019 | 18:04 WIB
Beli Griezmann, Bukti Rencana Barcelona Cacat?
Kolase foto pemain Barcelona [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Antoine Griezmann musim depan tak lagi memperkuat Atletico Madrid. Pemain 28 tahun yang sukses mengantar Prancis menjuarai Piala Dunia 2018 akan memperkuat Barcelona di musim 2019/20.

Sebagaimana diketahui, Griezmann dibeli Barcelona dari Atletico Madrid dengan nilai transfer sebesar 120 juta euro. Griezmann meneken kontrak berdurasi lima tahun.

Menganalisa perubahan formasi dan permainan klub-klub besar Eropa memang tidak mudah, terlebih jika klub tersebut menekankan proyek jangka pendek seperti halnya memenangkan trofi kompetisi kasta tertinggi Eropa, Liga Champions. Akan tetapi, target seperti tersebut itu sah-sah saja. Apalagi untuk klub sebesar Barcelona yang di empat musim terakhir gagal memboyong Si Kuping Besar ke Camp Nou.

Ya, Liga Champions menjadi alasan utama Barcelona memboyong Griezmann ke Camp Nou. Meski di sisi lain kedatangan gelandang serang Prancis itu menunjukkan jika rencana Barcelona sejak ditinggalkan pelatih Luis Enrique di akhir musim 2016/17 'cacat'.

Baca Juga: Barcelona Dikalahkan Chelsea, Griezmann: Saya Butuh Waktu untuk Adaptasi

Tidak bisa dipungkiri sejak kepergian Neymar ke PSG pada pertengahan tahun 2017 silam membuat permainan Barcelona berubah. Untuk mengembalikan ketajaman lini depan Barca yang sebelumnya dikenal dengan julukan MSN (Lionel Messi, Luis Suarez dan Neymar), Barcelona sudah mencoba dengan membeli sejumlah pemain namun ketajaman yang diharapkan tak juga singgah.

Penyerang Barcelona, Antoine Griezmann. [Twitter resmi Barcelona]
Penyerang Barcelona, Antoine Griezmann. [Twitter resmi Barcelona]

Di bawah asuhan Ernesto Valverde, Lionel Messi tetap menjadi tulang punggung tim. Aksi individu Messi kerap diharapkan bisa menjadi jalan keluar bagi Barcelona ketika menemui jalan buntu dalam sebuah pertandingan.

Karena keberanian Barcelona membeli Ousmane Dembele dari Borussia Dortmund di bursa transfer musim panas tahun 2017 dan kenekatan tim besutan Valverde membeli Philippe Coutinho di awal tahun 2018 tak juga membawa hasil yang diharapkan.

Belum lagi kedatangan Malcom dari AS Roma, yang diharapkan bisa menggantikan peran Luis Suarez sebagai "target man" di lini terdepan tak jua memberikan dampak.

Ya, fakta-fakta diatas menunjukkan jika rencana Barcelona tak berjalan mulus. Sulit membawa pulang Neymar karena terkendala banyak hal yang tidak diumumkan secara resmi, Griezmann yang sebelumnya sudah dua kali menolak akhirnya dipinang kembali.

Baca Juga: Komentari Keinginan Neymar Pulang ke Barcelona, Griezmann: Ruwet

Striker Barcelona Lionel Messi mencoba melewati pemain Liverpool selama pertandingan sepak bola leg kedua semifinal Liga Champions antara Liverpool melawan Barcelona di Stadion Anfield, Liverpool, Inggris, Kamis (8/5) dini hari WIB. [Paul ELLIS / AFP]
Striker Barcelona Lionel Messi mencoba melewati pemain Liverpool selama pertandingan sepak bola leg kedua semifinal Liga Champions antara Liverpool melawan Barcelona di Stadion Anfield, Liverpool, Inggris, Kamis (8/5) dini hari WIB. [Paul ELLIS / AFP]

Akankah kehadiran Griezmann mampu menyudahi 'cacat' dalam rencana Barcelona?

Griezmann meneken kontrak di Camp Nou di usia 28 tahun. Usia matang sekaligus angka yang menandakan jika produktivitasnya sebagai seorang pemain segera termakan usia.

Berposisi sebagai gelandang serang, Griezmann memang bisa ditempatkan di berbagai posisi di lini depan. Artinya Griezmann akan mengambil alih posisi Coutinho, Dembele atau Malcom.

Melirik dari apa yang menimpa Barcelona musim lalu di Liga Champions, keputusan Valverde meminta manajemen mendatangkan Griezmann cukup masuk akal. Karena secara taktik, Valverde akan memiliki karakter pemain yang bisa dibebaskan di lini depan. Sehingga apa yang diterapkan Luis Enrique bersama MSN dua musim lalu bisa terulang. Dengan catatan, Griezmann mendapat ruang seperti yang diberikan Valverde kepada Lionel Messi.

Philippe Coutinho (kiri) tertunduk lesu setelah Barcelona tertinggal satu gol dari Alaves [AFP]
Philippe Coutinho (kiri) tertunduk lesu setelah Barcelona tertinggal satu gol dari Alaves [AFP]

Sebenarnya, karakter bermain Griezmann tidak jauh beda dengan Philippe Coutinho. Sebagaimana diketahui, saat berseragam Liverpool Coutinho merupakan aset terbesar bagi klub berjuluk The Reds.

Di bawah asuhan Jurgen Klopp di Anfield, Coutinho memiliki banyak ruang dalam artian (ketika menyerang) tidak berdekatan dengan pemain belakang yang ikut naik, sehingga terbuka ruang baginya untuk mengeksplor lini belakang lawan sekaligus membuka ruang bagi rekan-rekannya di lini depan.

Namun hal itu tidak terjadi di Camp Nou. Sejak bergabung dengan Barcelona, Coutinho pernah mengisi posisi winger kiri yang sebelumnya ditempati Neymar, kemudian Dembele. Akan tetapi kreativitas yang diharapkan dari pemain asal Brasil tidak tercipta.

Di sejumlah pertandingan, Coutinho juga mengisi posisi sebagai gelandang serang untuk mendukung lini terdepan. Namun lagi-lagi, keajaiban yang dibuatnya untuk lini depan Liverpool tidak pernah terlihat di Barcelona.

Kapten Barcelona, Lionel Messi (tengah) dan Luis Suarez (kiri), merayakan gol yang dicetak Ousmane Dembele ke gawang Real Sociedad dalam laga yang berakhir 2-1, Sabtu (15/9/2018). [AFP/Gabriel Bouys]
Kapten Barcelona, Lionel Messi (tengah) dan Luis Suarez (kiri), merayakan gol yang dicetak Ousmane Dembele ke gawang Real Sociedad dalam laga yang berakhir 2-1, Sabtu (15/9/2018). [AFP/Gabriel Bouys]

Dembele dan Coutinho dinilai gagal mainkan peran Neymar, bagaimana dengan Griezmann?

Ketika memperkuat Atletico Madrid, pelatih Los Colchoneros Diego Simeone memberikan peran kepada Griezmann yang mirip dengan peran yang diberikan, baik Enrique maupun Valverde, kepada Messi. Peran yang membuatnya bisa menjadikan formasi 4-4-2 menjadi 4-3-3 ketika mengurung pertahanan lawan. Peran yang membuatnya bebas mengisi posisi kiri, kanan atau berada dekat dengan mulut gawang.

Agar Griezmann bisa memainkan peran tersebut di atas, yang dibutuhkan hanya satu. Yaitu si kulit bundar. Dimanapun posisinya berada saat menyerang, kanan atau kiri, Griezmann membutuhkan bola untuk bisa membuat perbedaan.

Antoine Griezmann berebut bola dengan Jordi Alba dan Lionel Messi di laga Barcelona vs Atletico Madrid, 6 April 2019, di Camp Nou. [AFP]
Antoine Griezmann berebut bola dengan Jordi Alba dan Lionel Messi di laga Barcelona vs Atletico Madrid, 6 April 2019, di Camp Nou. [AFP]

Tapi yang menjadi pertanyaan, akankah peran itu diberikan kepadanya mengingat Barcelona sudah memiliki Lionel Messi? Atau mungkin Griezmann hanya akan menjadi pelengkap seperti halnya Neymar dalam formasi trisula MSN yang melegenda?

Jawabnya hanya ada di benak sang entrenador, Valverde. Kita tunggu saja aksi Griezmann bersama Barcelona di musim 2019/20.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI