Suara.com - Mantan bintang Manchester United, Gary Neville mengunjungi Bali. Ia mendatangi Annika Linden Centre (ALC) di Denpasar, Bali, untuk melihat langsung aktivitas di pusat unggulan kegiatan sosial ini.
"Saya mendengar yayasan ini dari teman saya Mark Weingard yang merupakan pendiri Annika Linden Centre. Dan ia mengundang saya ke sini. Sebelumnya kami bersama juga mengunjungi yayasan lain di Thailand," kata Gary Neville, Senin (22/7/2019).
Gary melihat langsung kegiatan pada sejumlah yayasan dalam naungan ALC dan Inspirasia Foundation itu, antara lain DNetwork, Puspadi Bali, Yayasan Peduli Kemanusian (YPK Bali) dan Yayasan Rama Sesana.
Ia berinteraksi dengan para penyandang disabilitas dan mengamati langsung bagaimana ALC membuat kombinasi bisnis dan sosial yang bekerja beriringan untuk membuat perubahan sosial dalam masyarakat.
Baca Juga: Gary Neville: Manchester United Sekumpulan Orang Putus Asa
Gary antusiastis saat mengamati aktivitas di kawasan itu termasuk saat mengunjungi Puspadi Bali dan mengamati pembuatan kaki palsu oleh para penyandang disabilitas.
"Ini sesuatu yang sangat menarik dan luar biasa, di sini ada wadah bagi penyandang disabilitas dalam pencarian kerja. Tidak hanya untuk penyandang disabilitas tapi juga untuk semua orang," lanjutnya seperti dilansir Antara.
Gary mengakui kunjungan ini bukan kunjungan pertamanya ke Bali karena dalam lima tahun terakhir dia telah mengunjungi Bali empat kali.
"Kalau tahun lalu saya tidak ke Bali karena ada Piala Dunia di Rusia. Tapi selain itu setiap tahun saya selalu ke Bali bersama keluarga," kata dia
Ia mengaku senang mengunjungi Bali karena Pulau Bali dianggapnya aman dan dihuni masyarakat yang ramah. "Anak dan istriku sangat mencintai Bali, suasana di sini sangat menyenangkan untuk dinikmati."
Baca Juga: Gary Neville: Kualitas Man United memang Jauh di Bawah Man City
Mengenai sepak bola Indonesia, Gary menilai masyarakat Indonesia memiliki antusiasme sangat tinggi terhadap sepak bola.
"Saya pernah menonton pertandingan sepak bola di Bali dua tahun yang lalu. Menurut saya, ketika seluruh masyarakat di suatu negara memiliki antusiasme tinggi terhadap sepak bola, itu merupakan pondasi yang cukup, tinggal menambahkan fasilitas dan pendidikan sepak bola yang benar," kata dia.
Gary memberikan coaching clinic sepak bola kepada para penyandang disabilitas yang tergabung dalam Tim Sepak Bola Amputasi bentukan Puspadi Bali.
I Kadek Dwi Purwanayasa, seorang peserta pelatihan itu, sangat senang mendapatkan ilmu langsung dari Gary Neville.
"Dulu cuma bisa nonton di televisi, sekarang bisa bertemu langsung dan bermain bola bersama. Saya juga ingin menjadi atlet sepak bola nantinya," kata Purwanayasa.