Maju Caketum PSSI, Iriawan Janji Tingkatkan Uang Subsidi

Minggu, 21 Juli 2019 | 00:00 WIB
Maju Caketum PSSI, Iriawan Janji Tingkatkan Uang Subsidi
Komjen Pol M Iriawan saat memaparkan visi dan misi sebagai calon ketua umum PSSI dalam acara diskusi bersama di Kawasan Senayan, Jakarta, Jumat (19/7/2019) malam. [Suara.com/Adie Prasetyo Nugraha]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon Ketua Umum PSSI Komjen Pol M Iriawan kembali melanjutkan program "Ngobrol Bareng Bang Iwan Bule". Kali ini acara berlangsung di Kawasan Senayan, Jakarta, Jumat (19/7/2019) malam.

Ini merupakan program keempat setelah sebelumnya pria yang akrab disapa Iwan Bule itu mensosialisaikan program-programnya ke Bandung, Semarang, dan Surabaya.

Dalam sosialisasinya itu, Iriawan berbincang bersama Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI, serta anggota PSSI yang berasal dari berbagai klub Liga 1 hingga Liga 3.

Pada acara di Jakarta semalam, Iriawan lebih banyak memfokuskan pembicaraan terkait padatnya jadwal kompetisi yang sering terjadi di Liga Indonesia.

Baca Juga: Selangor FA Bertandang ke Indonesia, PSSI Malah Didenda AFC

Menurutnya permasalahan jadwal harus segera dicari jalan keluarnya.

"Banyak jadwal maju mundur, tidak jelas. Harusnya kalau jadwal ini (kompetisi) dibahas sejak setahun sebelum kompetisi mendatang digelar," kata Iriawan saat ditemui setelah acara.

Mantan Kapolda Metro Jaya ini pun berjanji bila terpilih sebagai orang nomor satu di PSSI akan membuat terobosan terkait pengaturan jadwal pertandingan.

Ia nantinya akan membuat dua lembaga yang khusus menangani masalah pelaksanaan pertandingan dan juga terkait perizinan.

"Kami akan concern di sini, karena sponsor butuh kepastian. Kalau ini bagus, kami yakin lebih banyak sponsor yang siap mendukung kemajuan kompetisi sepakbola Indonesia, membawanya ke arah industrialisasi," jelasnya.

Baca Juga: Berdarah Indonesia, Pebulutangkis Hong Kong Rindu Makan Mie Instan

Tidak sampai di situ, permasalahan uang subsidi untuk peserta kompetisi juga menjadi sorotan. Sebab, uang yang diberikan oleh operator kompetisi tidak pernah menyentuh angka Rp 10 miliar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI