Bos Perth Glory Sarankan Liga Australia Undang Tim dari Indonesia

Minggu, 14 Juli 2019 | 10:39 WIB
Bos Perth Glory Sarankan Liga Australia Undang Tim dari Indonesia
Logo Liga Australia alias A-League. (A-league.com.au)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Australia melalui kompetisi sepak bolanya, A-League, sedang mencoba meningkatkan kualitas liga. Salah satunya adalah dengan mewacanakan untuk menambah jumlah peserta menjadi 14 kontestan.

Saat ini, A-League diikuti oleh 11 tim, sehingga butuh tiga tim lagi agar bisa menjadi 14 kontestan. Klub asal Melbourne, Western United, akan mengikuti kompetisi di musim musim depan dan Macarthur FC akan menyusul di tahun berikutnya.

Kemudian, beberapa klub di Canberra dan Tasmania juga sudah mengajukan permintaan mengikuti A-League, tetapi belum mendapat lampu hijau dari operator kompetisi A-League.

Terkait wacana penambahkan A-League, Tony Sage selaku pemilik Perth Glory, lebih menyarankan mengundang tim dari Asia Tenggara dibandingkan menambahkan kuota dari Australia. Sebab, ini lebih menggairahkan kompetisi dan menguntungkan di sisi hak siar.

Baca Juga: Jinakkan Keganasan Persebaya, PSS Sleman Tembus Empat Besar

Tony Sage pun menyebut tiga negara Asia Tenggara yang sebaiknya diajak bergabung untuk melengkapi wacana penambahan menjadi 14 tim, yakni perwakilan satu tim dari Indonesia, Filipina, dan Malaysia.

"Saya tidak melihat memperluas cakupan A-League di beberapa kota Australia [akan memberikan keuntungan], karena kami saat ini berada di 'titik jenuh'. Tapi jika kami punya satu tim di Jakarta, satu lagi di Manila, satu di Kuala Lumpur, dan satu di Singapura, itu akan meningkatkan potensi jumlah penonton yang bisa mencapai 400 juta orang," kata Tony Sage, dikutip dari BBC Sport.

"Itu akan menaikkan pemasukan dari televisi, dan, mungkin, kami bisa melihat angka 1 miliar dolar Australia dibandingkan 400 juta dolar. Ini akan berjalan baik bila dilihat dari zona waktu. Rivalitas di antara kota itu juga sudah ada. Memang itu tidak akan bisa diwujudkan dalam waktu dekat. Tapi dalam sepuluh tahun ke depan, visi saya bisa saja terealisasi," tegasnya menutup.

Sepak bola memang belum mendapatkan hati di masyarakat Negeri Kanguru. Sampai saat ini, pertandingan rugby dan kriket lebih digemari di Australia, dibandingkan sepak bola.

Baca Juga: Persiapan Rampung, PSSI Siap Gelar Kongres Luar Biasa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI