Suara.com - Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta Irjen Pol Ahmad Dofiri mengimbau agar suporter Persebaya, Bonek, untuk tidak memaksa datang ke Stadion Maguwoharjo, Sleman. Polisi menilai, kehadiran Bonek berpeluang membuat situasi daerah hukum Yogyakarta tak kondusif. Dengan demikian polisi akan melakukan penyisiran dan memulangkan suporter Persebaya ke Surabaya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, puluhan Bonek diamankan aparat pada Jumat (12/7/2019). Dari puluhan Bonek yang diamankan, sebagian dari mereka membawa senjata tajam dan juga sejumlah benda berbahaya.
Kehadiran Bonek di Yogyakarta itu sendiri guna menyaksikan tim kesayangan mereka, Persebaya, berhadapan dengan PSS Sleman, Sabtu (13/7/2019).
"Kehadiran Bonek bisa mengundang kerawanan. Panitia Pelaksana (Panpel) tidak menyediakan tiket untuk Bonek, dan mengacu kejadian-kejadian yang lalu juga banyak kejadian," kata Ahmad Dofiri di Sleman.
Baca Juga: Bawa Sajam dan Resahkan Masyarakat, Puluhan Bonek Ditangkap di Yogyakarta
Menurut dia, jika Bonek tetap memaksakan datang ke Stadion Maguwoharjo justru akan mengundang kerawanan karena tidak bisa masuk stadion.
"Bagaimanapun juga mengundang kerawanan, karena mereka tidak bisa nonton di dalam stadion, lalu mereka mau kemana," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya memilih untuk melakukan antisipasi dari awal dengan melakukan penyisiran para Bonek yang sudah tiba di Yogyakarta.
"Kami sudah sisir, dan kami juga kerja sama dengan Polda Jatim dan Jateng. Bonek yang datang juga langsung kami pulangkan," sambungnya seperti dikutip Antara.
Kapolda DIY menegaskan akan menerjunkan 2.000 personel untuk mengamankan pertandingan yang digelar pada Sabtu malam dan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Baca Juga: Lawan Persebaya, Gelandang PSS Sleman Bocorkan Rahasia Ini