Suara.com - Manajemen Persija Jakarta memastikan bakal menanggung kerusakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), pasca laga Old Indonesia Derby kontra Persib Bandung, Rabu (10/7/2019) lalu.
Saat ini beberapa kerusakan sedang didalami untuk penjumlahan biaya ganti rugi.
Salah satu yang rusak adalah pagar pembatas antara tribun penonton dan lapangan. Selain itu, ada juga kursi penonton yang lepas sehingga masih perlu pendalaman.
CEO Persija Jakarta, Ferry Paulus menyatakan jika kerusakan tersebut terjadi bukan karena kesengajaan. Menurutnya, hal tersebut hanya karena spontanitas alias antusiasme dari para pendukung Persija saja.
Baca Juga: Persija vs Persib Berjalan Lancar di SUGBK, Ismed: Jakmania Semakin Dewasa
"Kemarin itu inspeksi sama tim dari SUGBK dan tim kami. Bukan hanya pagar, ada bangku yang lepas. Belum tahu total nilainya berapa," tutur Ferry Paulus.
"Memang kemarin harusnya diperkuat. Saat laga (kandang) terakhir musim lalu (di Liga 1 2018) melawan Mitra Kukar juga sudah miring. Tapi mungkin kurang kuat," ujarnya.
"Tapi di luar dari itu, yang pasti memang antusiasme bukan karena kesengajaan. Karena memang terlalu antusias dan euforia, mulai miring-miring dan jebolnya itu saat gol (Marko) Simic kan. Jadi pas momen itu, suporter bersorak-sorai," kilah Ferry.
Memang, saat laga pamungkas Liga 1 2018 kontra Mitra Kukar, kerusakan serupa terjadi. Manajemen Persija pun akhirnya harus membayar ganti rugi gara-gara hal tersebut.
"Kalau pas laga kontra Mitra itu (ganti rugi) tidak besar, cuma Rp 100 juta. Kalau fasilitas yang ada di SUGBK itu tak terlalu mahal. Yang mahal itu gate system, karena kan elektronik," pungkasnya.
Baca Juga: Julio Banuelos: Atmosfer SUGBK saat Persija vs Persib Mirip Camp Nou
Pertandingan antara Persija vs Persib di laga pekan kedelapan Liga 1 2019 sendiri berakhir imbang 1-1.