Suara.com - Pelatih Brasil Tite mengaku tak bisa tidur beberapa malam terakhir menjelang semifinal Copa America 2019 melawan Argentina. Pertandingan antara Brasil vs Argentina bakal digelar di Belo Horizonte, Rabu (3/7/2019).
Tite menggantikan Dunga yang dipecat setelah Brasil bermain buruk pada Centenario Copa America 2016. Dia mengaku sekarang sama gelisahnya dengan waktu pertama kali menangani timnas.
"Saya tak bisa nyenyak tidur, saya bukan Superman, saya punya cara sendiri dan saya bisa mengatasi hal itu," kata Tite, Selasa (2/7/2019).
"Kemarin saya bangun pukul 3.15 pagi, saya memikirkan apa yang akan saya lakukan. Sebagai pelatih saya selalu punya kertas catatan di sebelah saya untuk menuliskan apa pun di sana. Itulah realitas menjadi pelatih, bukan hanya saya, (pelatih Argentina Lionel) Scaloni juga begitu, kami semua."
Baca Juga: Tite: Messi Tidak Bisa Dihentikan, Tapi...
Duel Brasil versus Argentina merupakan laga bertabur bintang. Argentina memiliki pemain terbaik dunia Lionel Messi, juga pemain hebat lainnya seperti Sergio Aguero.
Sementara Brasil memiliki Gabriel Jesus, Thiago Silva, Philippe Coutinho dan lain-lain. Namun demikian, hal itu tak juga mampu menenangkan kegelisahan Tite. Pelatih 58 tahun sangat mewaspadai Argentina.
"Argentina menjadikan kebanyakan talenta-talenta individual itu saling terkait sehingga membentuk unit yang koheren," ujar Tite.
"Anda tak bisa menjinakkan (Philippe) Coutinho, (Roberto) Firmino, Willian, David (Neres). Pada titik tertentu mereka akan menghasilkan sesuatu."
Tak seperti pelatihnya yang penuh kekhawatiran, penjaga gawang timnas Brasil, Alisson Becker optimistis tim Samba bisa menundukkan Argentina.
Baca Juga: Demi Kejayaan Argentina, Messi Siap Berkorban
Pemain yang kini menjadi penjaga gawang nomor wahid Liverpool itu juga memiliki pengalaman segudang menghadapi bintang-bintang Argentina seperti Lionel Messi dan Sergio Aguero.
Alisson adalah penjaga gawang AS Roma ketika tim berjuluk Serigala Ibu Kota itu menyingkirkan Barcelona di perempat final Liga Champions musim 2017/2018. Di musim berikutnya, Alisson juga menjadi pengawal gawang Liverpool ketika membuat keajaiban di Anfield di leg kedua semifinal Liga Champions 2018/19. Di mana saat itu Liverpool yang kalah 3-0 di leg pertama, memenangkan leg kedua dengan empat gol tanpa balas.
"Dalam sepak bola tidak ada logika, ada pertandingan di mana seorang pemain menciptakan perbedaan, saya melihatnya ketika kami menghadapi Messi dan dia menciptakan perbedaan," kata Alisson merujuk leg pertama Liga Champions antara Barcelona dan Liverpool di mana Messi mencetak dua gol.
"Tetapi pada pertandingan kedua tim kamilah yang berhasil dan kami lolos."
"Setiap pertandingan punya kisahnya sendiri, pertandingan bersama Roma punya ceritanya sendiri, pertandingan dengan Liverpool punya cerita lain. Beruntung cerita-cerita itu adalah dua kisah yang sejalan dengan saya."