Suara.com - Penggawa Borussia Dortmund, Dario Scuderi, memiliki karier singkat di dunia sepak bola. Sebab, pria asal Italia itu memutuskan gantung sepatu di usia 21 tahun.
Melansir dari Sportbible, Scuderi pilih pensiun dini lantaran merasa trauma terhadap cedera yang sempat dialaminya. Ia dilaporkan pernah mengalami cedera yang cukup mengerikan pada tiga tahun lalu saat membela tim muda Die Borussen.
Dalam sebuah pertandingan UEFA Youth League, Scuderi turun sebagai starter ketika melawan Legia Warsawa. Namun nahas, ia terjatuh sehingga bagian lutut kaki kirinya patah dengan posisi ke samping.
Dokter bedah yang menangani Scuderi, Profesor Michael Strobel, menjelaskan cedera yang dialami pasiennya tersebut tergolong yang paling parah. Bahkan, sang dokter sempat memprediksi Scuderi tak bisa bermain sepak bola lagi.
Baca Juga: Bayern Berbenah, Hummels Pulang ke Borussia Dortmund
''Ini cedera terburuk yang bisa Anda bayangkan. Yang paling banyak robek di bagian ligamen, semua otot dan tendon,'' ungkap Strobel.
Scuderi pun akhirnya tetap menjalani serangkaian pengobatan yang memakan waktu cukup panjang. Setelah melakukan sembilan kali operasi selama lebih dari setahun, ia akhirnya bisa merumput kembali pada Agustus 2018.
Meski sudah dinyatakan sembuh, Scuderi rupanya memikirkan ulang keputusannya untuk melanjutkan karier sebagai pesepak bola profesional. Ia membuang mimpinya dan memutuskan pensiun di usia yang masih sangat belia.
''Itu bukan keputusan yang mudah, bermain sepakbola selalu menjadi impian besar saya dan saya memberikan segalanya untuk itu. Saya berjuang dan juga memiliki tawaran untuk terus bermain,'' ungkap Scuderi.
''Borussia Dortmund adalah keluarga saya dan saya menantikan untuk melakukan sesuatu yang baru,'' imbuh pemain yang masih menjadi bagian skuat Borussia Dortmund II itu.
Baca Juga: Bintang Borussia Dortmund Tolak Halus Arsenal
Beruntung bagi Scuderi, Borussia Dortmund tak lepas tangan begitu saja terhadap nasibnya. Klub elite Jerman itu memberikan beasiswa pada Scuderi untuk melanjutkan kuliah di bidang manajemen olahraga.