"Saya masih merasakan sakit di bagian tulang rusuk dan telinga. Kepala masih terasa pusing dan pundak terasa kaku. Dari pemeriksaan, dokter mengatakan ada tulang rusuk yang retak meski sedikit. Jadi saya akan menjalani pemeriksaan lebih lanjut," kata Johannes.
Akibat dikeroyok oknum suporternya sendiri, Johannes kini tidak bisa mendampingi PSS Sleman U-16 dan U-18 yang akan bertanding menghadapi Persija Jakarta, pada 22 dan 23 Juni 2019.
Sementara itu, CEO PT Putra Sleman Sembada (PSS), Viola Kurniawati, mengungkapkan kekecewaan atas insiden tidak pantas yang diterima oleh Johannes. Ia mendukung penuh agar kasus ini diselesaikan oleh pihak yang berwajib.
"Insiden sungguh disesalkan. Ini kejadian yang memalukan. Apalagi pak Johannes adalah orang tua. Mengapa ada orang-orang yang melakukan pengeroyokan terhadap orang tua. Mereka sama sekali tidak menghormati orang tua," kata Viola.
Baca Juga: Mantan Striker Real Madrid Tak Yakin Eden Hazard Bisa Gantikan Ronaldo
"Kami mendukung bila kasus ini diserahkan kepada pihak yang berwajib. Ini harus diproses secara hukum. Saya juga harus melindungi rekan-rekan yang bekerja di klub ini," tegas mantan media officer Persija Jakara itu.