Suara.com - PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) selaku pengelola Persib membenarkan telah mengakuisisi klub Blitar United yang berlaga di Liga 2 2019. Rencananya, Blitar United akan diubah namanya menjadi Persib B.
PT PBB akan menjadikan Persib B yang berlaga di Liga 2 menjadi tim satelit, di mana nantinya pemain yang menit bermainnya kurang di klub utama akan diturunkan ke Persib B.
Bahkan, PT PBB telah menunjuk Liestiadi sebagai juru racik Persib B. Seleksi pemain pun kini telah dilakukan jelang kick off Liga 2 2019.
Namun, penggunaan nama Persib B terganjal regulasi. PSSI menyebutkan tim yang telah diakuisisi oleh PT PBB itu harus tetap menggunakan nama Blitar United hingga disahkannya nama baru di Kongres PSSI.
Baca Juga: Jelang Bergulirnya Liga 2 2019, PSIM Minta Restu Walikota Yogyakarta
"Di dalam regulasi memang tidak mempermasalahkan tim Liga 1 punya klub satelit di Liga 2 atau Liga 3," kata Direktur Media dan Hubungan Promosi Digital PSSI Gatot Widakdo saat dihubungi wartawan.
"Tapi untuk nama aslinya seperti Persib B tidak akan ada di Liga 2 2019. Karena nama aslinya Blitar United dan harus dipergunakan," jelasnya.
Hal ini serupa dengan Badak Lampung FC yang bermain di Liga 1 setelah mengakuisisi Perseru Serui. Di mana Badak Lampung harus tetap menggunakan nama Perseru di depan Badak Lampung.
Nama baru bisa disahkan di dalam Kongres. Akan tetapi, dalam kongres terdekat yang digelar pada 27 Juli 2019 tidak ada pembahasan mengenai perubahan nama klub.
Dalam kongres tersebut hanya dibahas revisi statuta, revisi kode pemilihan, dan memilih anggota Komite Pemilihan serta anggota Komite Banding Pemilihan.
Baca Juga: Persis Solo dan PSIM Jogja Satu Grup di Liga 2 2019, Ini Reaksi Kedua Kubu
Sementara pada kongres tahunan Januari 2020 mendatang rencananya pembahasannya mengenai pemilihan 15 Komite Eksekutif PSSI. Dengan rincihan satu ketua umum, dua wakil, serta 12 anggota.
"Ini seperti Badak Lampung FC yang harus pakai nama Perseru di depannya. Bisa jadi pembahasan perubahan nama dilakukan saat Kongres Tahunan 2021," pungkas Gatot.