Suara.com - Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI (Purn) George Toisutta telah meninggal dunia. Semasa hidupnya, Toisutta dikenal sebagai sosok yang peduli dengan dunia sepak bola nasional.
Toisutta wafat di usia 66 tahun akibat penyakit kanker usus yang telah lama diidapnya. Ia pun diketahui berpulang saat dirawat di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Rabu (12/6/2019).
Pria yang juga pernah menjabat sebagai Pangkostrad pada 2007 hingga 2009 itu merupakan lulusan Akmil tahun 1976. Kariernya kemudian melejit dan menjadi KSAD era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tahun 2009-2011.
Setelah masa jabatannya habis, Toisutta kemudian mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSSI periode 2011-2015. Saat itu, ia menantang kandidat lainnya, yaitu Nurdin Halid dan Nirwan Bakrie.
Baca Juga: KLB PSSI Diundur Jadi 27 Juli 2019
Toisutta tak sendirian. Ia kala itu mendapat dukungan dari banyak pihak, termasuk dari Arifin Panigoro selaku pendiri Liga Primer Indonesia (LPI), yang tak ingin Nurdin Halid kembali menjadi Ketua Umum PSSI.
Namun, upaya Toisutta untuk duduk di kuris tertinggi PSSI akhirnya gagal. Ia tak mendapat restu dari FIFA lantaran masih berkecimpung di kepengurusan sepak bola yang bukan anggota PSSI, yakni menjadi pembina Persatuan Sepak Bola Angkatan Darat (PSAD) dan PS/SSB Bara Siliwangi.
Alhasil, Jenderal bintang empat itu terlempar dari bursa calon ketua umum induk organisasi sepak bola Indonesia tersebut. Lantas ia berinisiatif mengambil langkah lain untuk tetap aktif di lingkungan sepak bola Tanah Air.
Terbukti, kelompok 78 yang sejatinya mendukung George Toisutta dan Arifin Panigoro memunculkan sosok baru. Sosok tersebut adalah Djohar Arifin Husein yang saat itu terpilih sebagai Ketua Umum PSSI periode 2011-2015.
Baca Juga: Bambang Soesatyo Dorong PSSI Segera Pilih Ketum Definitif