Suara.com - Kursi manajer PSS Sleman sedang kosong setelah Retno Sukmawati dan Eri Febrianto memutuskan mengundurkan diri. Sampai saat ini, jajaran direksi Super Elang Jawa belum menunjuk sosok baru.
Para petinggi PSS Sleman masih terus mencari sosok ideal untuk menjadi manajer baru tim. Dua jabatan itupun direncanakan bakal terisi dalam waktu dekat.
Pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiyantoro, ikut angkat bicara mengenai keadaan posisi manajer tim yang masih kosong. Ia berharap sosok yang terpilih mengerti betul sepak bola.
Pelatih berlisensi AFC Pro itu juga tidak ingin kursi manajer baru PSS Sleman sekadar diisi untuk mengisi kekosongan, tetapi juga mampu memberikan solusi yang tepat di setiap ada permasalahan.
Baca Juga: Digoda Ronaldo dan De Jong, De Ligt akan Pilih Jalannya Sendiri
"Inginnya manajer baru tentunya yang mengerti sepak bola, yang nggetih, dan ngerti situasi di lapangan. Kalau sekadar mengisi kekosongan dan sekadar nama ya percuma," kata Seto Nurdiyantoro.
"Jadi, harapan saya sih, yang benar-benar mengerti sepak bola, yang nggetih, tahu permasalahan di lapangan, bisa memecahkan masalah apapun kami," lanjutnya.
"Bukan hanya menerima usul kami, baru dibawa ke atas, lalu dari atas baru bisa memutuskan. Menurut saya, tingkat manajer ini sudah bisa memutuskan permasalahan di lapangan. Harusnya seperti itu," imbuh mantan pemain Timnas Indonesia itu.
Beberapa tahun terakhir, kursi manajer PSS Sleman kerap diisi oleh orang asli Sleman, mulai dari Arif Juliwibowo, Sismantoro, dan Retno Sukmawati. Seto Nurdiyantoro pun menegaskan bahwa harus orang Sleman lagi untuk menjadi manajer tim.
"Saya pikir putra daerah lebih bagus, kalau enggak ya sama saja. Yang penting itu intinya," tutup pelatih 45 tersebut.
Baca Juga: Putus Cinta, Mantan Kekasih Cristiano Ronaldo Pamer Foto Setengah Bugil