Suara.com - Situasi kota Jakarta yang kurang kondusif akibat aksi demonstrasi 22 Mei bisa berimbas kepada Persija. Sebagai tim yang bermarkas di Ibu Kota, jika situasi keamanan tidak menentu, tentunya bisa membuat Persija sulit mendapat izin pertandingan.
Sebagaimana diketahui, kepolisian menetapkan siaga satu di Jakarta hingga 25 Mei mendatang. Bukan tidak mungkin status tersebut diperpanjang jika situasi belum kondusif.
Sementara Persija, dijadwalkan bakal melakoni laga kandang Liga 1 2019 melawan Bali United pada 31 Mei yang rencananya digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Melihat situasi yang ada saat ini, Macan Kemayoran --julukan Persija-- siap jika harus bermain di luar Jakarta, bahkan pulau Jawa.
Baca Juga: Gabung Persija, Eks Bintang Timnas Indonesia U-19 Ini Girang
"Ini risiko tim di Ibu Kota. Ya kita harus siap dalam kondisi seperti itu. Kalau gak bisa di Jakarta ya dijalanin saja. Kita bisa musafir lagi seperti tahun lalu," kata manajer Persija Marsekal Pertama Ardhi Tjahjoko di lapangan PS AU, Halim Perdanakusuma, Rabu (22/5/2019).
Sementara itu, Ardhi menegaskan situasi yang kurang kondusif di Jakarta tidak memengaruhi skuat Persija. Menurutnya, tidak ada pemain yang bermukim di daerah rawan bentrok massa aksi 22 Mei.
"Kalau tim ya tidak masalah. Tadi saya sudah tanya, tidak ada pemain yang pulang ke sana. Kita latihan seperti biasa saja," ungkapnya.