Jelang Hadapi Debut di Liga 1 2019, Pemain PSS Sleman Nyantri ke Gus Miftah

Senin, 13 Mei 2019 | 16:05 WIB
Jelang Hadapi Debut di Liga 1 2019, Pemain PSS Sleman Nyantri ke Gus Miftah
Pemain PSS Sleman 'nyantri' ke pondok pesantren milik Gus Miftah jelang hadapi debut di Liga 1 2019, Minggu (12/5/2019). [bolatimes.com/ Irwan Febri Rialdi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jelang menghadapi debutnya di kompetisi Liga 1 2019, para pemain, pelatih, dan manajemen PSS Sleman 'nyantri' ke Pondok Pesantren Ora Aji Kalasan, Minggu (12/5/2019). Di pondok milik ustaz kondang, Gus Miftah itu, para penggawa Super Elja mendapatkan pembekalan spiritual. 

Lewat acara yang dibalut dengan buka bersama anak yatim piatu itu, Gus Miftah yang juga merupakan salah satu Komisaris di PT PSS berharap para pemain PSS Sleman bisa lebih bersemangat menatap Liga 1 2019.

"Saya berharap teman-teman pemain belajar dari anak yatim piatu yang nasibnya tak beruntung. Bagaimanapun PSS sekarang di Liga 1 dan teman-teman pemain berada di kompetisi tertinggi yang tak semua orang bisa merasakan," kata Gus Miftah kepada wartawan usai berbuka.

"Motivasi ini yang kami harapkan bisa tumbuh pada diri pemain dan bisa menunjukkannya di kompetisi Liga 1," tuturnya menambahkan.

Baca Juga: Hadapi Persipura, Pelatih PSS Sleman Tak Siapkan Strategi Khusus

Lebih lanjut, para pemain PSS Sleman diharapkan tidak minder bersaing di kasta teratas sepak bola Indonesia. Walau sebagai anak bawang dan tanpa pemain bintang, mereka harus bisa meniru semangat Ajax Amsterdam yang awalnya tidak diperhitungkan justru membuat kejutan.

"Beberapa bulan yang lalu saya ke Belanda. Saya feeling, Ajax akan berbicara banyak di Eropa dan benar bisa menembus semifinal Champions tanpa pemain berlabel bintang. Situasi ini mungkin hampir sama di PSS, dan saya juga yakin kita bisa berjuang maksimal dan menunjukkan yang terbaik," lanjur pria berambut gondrong tersebut.

Gus Miftah juga menitipkan pesan untuk seluruh suporter PSS Sleman. Ia menghimbau agar mereka tidak kehilangan jati diri sebagai pemain ke-12 yang selalu mendukung tim kebanggaan masyarakat Sleman ketika berlaga.

"Sekarang ini mungkin banyak suporter yang skeptis. Tapi harapan saya sense of belonging itu yang harus dikembalikan, harapannya bisa suport seperti tahun-tahun sebelumnya. Di sisi lain, pemain juga harus menunjukkan semangat luar biasa sebagai wujud rasa memiliki itu," tandas kiyai tersebut. (bolatimes.com)

Baca Juga: Resmi Diundur, Berikut Jadwal Terbaru Launching Tim dan Uji Coba PSS Sleman

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI