Suara.com - Manajer Bhayangkara FC AKBP Sumardji meminta PSSI mengusut wasit Nusur Fadilah yang memimpin pertandingan timnya melawan PSM Makassar pada babak perempat final Piala Indonesia 2018 di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Jumat (3/5/2019).
Wasit Nusur Fadilah memang membuat keputusan kontroversial di pertandingan tersebut. Ia tidak mengesahkan gol pemain Bhayangkara FC Anderson Salles yang memang sudah melewati garis gawang pada menit 29 yang dibuatnya melalui tendangan bebas.
Sumardji pun meminta agar PSSI segera mengusut pertandingan yang dianggapnya kontroversial. Bahkan, ia meminta agar Nusur Fadilah dihukum seumur hidup.
"Ini harus diperiksa, PSSI harus turun tangan, ini harus ada tindakan, seperti dihukum seumur hidup, wasit semuanya harus dihukum. Kacau gak melihat itu gol ya gak benar," kata Sumardji.
Baca Juga: Sumardji Tak Berani Sebut Wasit Berpihak ke PSM
Selain itu, Sumardji meminta agar wasit yang mendapatkan predikat terbaik di Piala Presiden 2019 itu tidak ada di Liga 1 musim ini. Baginya, wasit kontroversial seperti Nusur Fadilah bisa merusak citra sepak bola Indonesia.
"Ya, wasit ini tidak boleh lagi di Liga 1. Kalau dibiarkan tidak akan naik di sepak bola Indonesia. Psikologis pemain jadi ngawur nanti, ini kelemahan sepak bola kita yang harus diperbaiki," ungkapnya.
Pertandingan itu sendiri berakhir dengan kekalahan Bhayangkara dengan skor 0-2. Hasil itu juga membuat The Guardian --julukan Bhayangkara FC-- terhenti di babak 8 besar.
PSM unggul agresivitas gol tandang meski agregat pertandingan 4-4, setelah pada leg pertama Bhayangkara menang dengan skor 4-2.
Baca Juga: Merasa Dicurangi, Manajer Bhayangkara FC Sebut Wasit Sudah Dipesan