"Itu semua juga terjadi (skuat Persija bisa melalui hal tersebut) karena struktur latihan. Pemain selalu latihan serius, semua aspek dijaga sehingga mereka tampil luar biasa," imbuh pelatih asal BUlgaria tersebut.
Well, selain jadwal padat, Persija juga punya masalah soal kedalaman skuat. Beberapa penggawa penting Macan Kemayoran banyak yang harus absen di Piala Presiden 2019.
Sebut saja Rezaldi Hehanusa yang harus absen lama karena cedera, begitu juga Novri Setiawan yang harus istirahat setelah memperkuat Timnas Senior Indonesia.
Belum lagi striker andalan Marko Simic yang tersandung masalah hukum di Australia. Absennya striker asal Kroasia berjuluk Super Simic itu menyebabkan lini depan Persija kian tumpul.
Baca Juga: Persija Tim Paling Fair Play Piala Presiden 2019, Ini Komentar sang CEO
Silvio Escobar yang diplot untuk mengisi lubang yang ditinggalkan Simic belum bisa menunjukkan tajinya. Hingga kini, eks bomber Perseru Serui itu belum juga mencetak gol untuk Persija.
Meski demikian, bukan Kolev namanya jika tidak bisa mencari solusi. Eks pelatih Timnas Indonesia itu sukses memunculkan sumber gol Persija yang lain.
Ya, ada gelandang serang Bruno Matos yang berhasil tampil subur di sepanjang gelaran Piala Presiden 2019. Meski gagal membuat Persija mempertahankan gelar, pemain berpaspor Brasil tersebut mendapat gelar invidivu yang prestisius.
Dengan raihan lima gol, Matos merupakan top skor Piala Presiden 2019, bersandingan dengan penyerang Persebaya Manu Jalilov.
Tangan dingin Kolev pun menghadirkan prestasi lainnya. Persija jadi tim paling fair play di Piala Presiden kali ini. Hanya lima kartu kuning diterima Persija sepanjang gelaran Piala Presiden 2019.
Baca Juga: CEO Persija Nilai Jakmania Layak Dapat Predikat Suporter Terbaik
"Iya. Memang banyak perubahan. Siapapun pelatihnya, pergantian pelatih tentunya akan banyak sisi kelebihan-kelebihannya yang diterapkan pelatih baru ini," kata CEO Persija, Ferry Paulus.