Kerap Jadi Sasaran Rasis, Pemain TImnas Inggris Ini Tak Sabar Ingin Pensiun

Rauhanda Riyantama Suara.Com
Sabtu, 06 April 2019 | 07:00 WIB
Kerap Jadi Sasaran Rasis, Pemain TImnas Inggris Ini Tak Sabar Ingin Pensiun
Bek Tottenham Hotspur, Danny Rose. (Ben Stansall/AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perlakuan rasis dari suporter memang marak terjadi baru-baru ini. Salah satu pemain yang menjadi korban adalah Danny Rose. Pemain berusia 28 tahun itu menjadi sasaran rasis dari suporter saat Timnas Inggris berhadapan dengan Montenegro di kualifikasi Piala Eropa 2020.

Pada laga tersebut, Danny Rose mendapat ejekan dari suporter Montenegro di sepanjang pertandingan dengan teriakan-teriakan bernada rasis.

Perlakuan rasis ini pun sampai membuat Rose begitu kesal. Ia sampai mengatakan tak sabar untuk pensiun dari dunia sepak bola karena perlakuan rasis dari suporter semakin sulit dicegah.

"Saya sudah cukup. Pada menit ini, saya memprogram diri saya untuk berpikir. Saya masih punya lima atau enam tahun lagi di sepakbola dan saya tidak sabar untuk melihat bagian akhirnya," kata Danny Rose dikuitp dari Daily Mail.

Baca Juga: Akibat Rasis, Pemain di Liga Bolivia Ini Isyaratkan Gantung Sepatu

"Itulah yang saya rasakan. Saya sudah lima atau enam tahun lagi dan saya hanya ingin menikmati sepakbola sebanyak yang saya bisa. Ada begitu banyak politik dan apa pun di sepakbola dan saya tidak sabar untuk melihat bagian akhirnya, jujur saja," lanjutnya menambahkan.

Bek Timnas Inggris, Danny Rose (kanan) saat berhadapan dengan Montenegro di kualifikasi Piala Eropa 2020 (Savo Prelevicc/AFP)
Bek Timnas Inggris, Danny Rose (kanan) saat berhadapan dengan Montenegro di kualifikasi Piala Eropa 2020. (Savo Prelevicc/AFP)

UEFA sendiri sudah mengambil sikap atas kasus rasis dengan melakukan penyelidikan. Akan tetapi saking banyak kasus rasis yang terjadi, Danny Rose seperti kehilangan kepercayaan terhadap pihak berwenang.

Lebih lanjut, Rose juga menyebut hukuman yang diberikan kepada pelaku rasis belum cukup membuat mereka jera, apalagi hukuman diberikan hanya berupa denda dalam jumlah kecil.

"Jelas agak menyedihkan, ketika negara hanya disanksi dengan jumlah yang setara dengan belanja semalam di luar London, apa yang bisa kita harapkan?," ujar pemain Tottenham Hotspur itu.

"Anda lihat pelatih saya di Spurs, Mauricio Pochettino, dilarang untuk dua pertandingan ketika dia baru saja berkonfrontasi dengan Mike Dean di Burnley. Namun, suatu negara hanya dapat didenda sedikit uang karena menjadi rasis. Hanya sedikit lelucon saat ini. Sampai ada hukuman yang keras, tidak banyak yang bisa kita harapkan," tandasnya lagi.

Baca Juga: Suporter Bersikap Rasis, Montenegro Terancam Sanksi UEFA

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI