Suara.com - Ada sedikit perbedaan dari gelaran turnamen Piala Presiden 2019. Perbedaan yang paling terlihat adalah laga final nanti yang menggunakan format kandang dan tandang dalam dua leg.
Sebagaimana diketahui, pada tiga edisi Piala Presiden sebelumnya, partai final berlangsung dengan format single match yang dihelat di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Well, keputusan diubahnya format ini sendiri rupanya sebagai bentuk apresiasi panitia Piala Presiden 2019 untuk suporter.
Pada turnamen edisi keempat tahun ini, laga final akan dimainkan sebanyak dua kali dengan format home-away pada 9 dan 12 April mendatang. Perubahan format pun dilakukan bukan tanpa alasan dan pertimbangan yang jelas.
Baca Juga: Prediksi Persebaya vs Madura United di Semifinal Leg I Piala Presiden 2019
"Karena memang edisi sebelumnya, (final) selalu single match. Ketika memasuki fase ini (final), kami butuh penyegaran. Karena format home-away akan menghadirkan drama lebih," ungkap anggota Steering Committee Piala Presiden 2019, Cahyadi Wanda dalam rilis yang diterima suara.com.
"Semisal jika hanya main di Jakarta (satu tempat), kami tidak bisa mengakomodir seluruh suporter untuk datang. Tapi dengan format home-away, setiap tim yang bermain pasti dapat dukungan maksimal dari penonton. Untuk mengakomodir itu, home-away jadi format terbaik," jelasnya.
Saat ini, empat tim masih berjuang di fase semifinal untuk bisa lolos ke partai puncak. Keempat tim tersebut adalah Kalteng Putra, Arema FC, Persebaya, dan Madura United.
Pada Piala Presiden edisi kali ini, hadiah yang ditawarkan untuk tim juara meningkat, yaitu sebesar Rp 3,3 miliar. Ini berbeda dari edisi-edisi sebelumnya, di mana tim yang keluar sebagai kampiun mendapatkan Rp 3,1 miliar.
Baca Juga: Menpora Apresiasi Penyelenggaraan dan Prestasi Piala Presiden