Suara.com - Calon Presiden Prabowo Subianto menyentil pemerintah soal pertahanan negara yang lemah lantaran minimnya alokasi anggaran yang disediakan dalam debat presiden keenam yang berlangsung semalam. Salah satu netizen pun menyindir pernyaatan itu dengan menyebut bahwa biaya mahal pertahanan tak menjamin aman dari serangan, contohnya Real Madrid. Faktanya?
Mengangkat tema besar tentang ideologi dan persoalan pertahanan dan keamanan, debat seri keenam calon presiden diwarnai dengan argumen Prabowo Subianto yang menyebut bahwa minimnya anggaran membuat pertahanan Indonesia dinilainya lemah. Tak hanya sekali, Prabowo bahkan menegaskan lemahnya pertahanan Indonesia itu sebanyak tiga kali.
Pernyataan itupun ramai diperbincangkan di jagad sosial media. Beberapa mengamini pernyataan itu, tapi ada pula yang tak sependapat. Salah satunya seperti yang diungkapkan pemilik akun Twitter @CaptainFiqo.
Pemilik akun tersebut menyebut korelasi antara alokasi biaya mahal tak menjamin pertahanan bisa kuat dan menjamin aman dari serangan lawan. Ia mencontohkan seperti yang terjadi pada salah satu klub raksasa Eropa, Real Madrid.
Baca Juga: Zidane Kembali, Para Pemain Real Madrid seperti Memenangi Trofi
Faktanya, Real Madrid memang bukan tim kaleng-kaleng dalam soal membeli pemain, termasuk pemain untuk menjaga pertahanan mereka. Sebut saja ada Sergio Ramos, bek yang didatangkan dari Sevila pada 2005 itu kini menjelma sebagai salah satu bek mahal dunia. Ia punya gaji sekitar Rp3,7 miliar per minggu.
Selain Ramos, Los Blancos masih punya pemain bertahan yang bergaji mahal lagi, namanya Raphael Varane. Bek tengah asal Prancis ini mendapat gaji per pekannya sebesar Rp2,68 miliar.
Terbaru, Zinedine Zidane berhasil mendatangkan bek asal FC Porto dengan bandrol lumayan mahal, namanya Eder Militao. Bek asal Brasil itu diboyong ke Santiago Bernabeu dengan mahar sebesar 50 juta euro atau sekitar Rp807,2 miliar.
Nah, lalu apakah sederet pemain bertahan itu menjamin pertahanan Real Madrid aman dari serangan lawan? Faktanya tidak.
Tercatat, sebelum Zidane kembali ke Santiago Bernabeu, El Real di bawah asuhan Julen Lopetegui dan Santiago Solari mengalami musim nan buruk. Sergio Ramos dkk tercatat kebobolan 57 gol dalam 47 laga.
Artinya, pertahanan Real Madrid selalu kebobolan lebih dari satu gol di tiap laga yang dimainkan sepanjang musim ini. Ini termasuk catatan memalukan kala takluk dalam dua kali El Clasico di Santiago Bernabeu.
Baca Juga: Casemiro: Zidane Tidak Pernah Meninggalkan Real Madrid
Buruknya pertahanan itu membuat Real Madrid tak hanya tampil loyo di kompetisi domestik, mereka nyatanya juga tak berkutik di ajang Liga Champions. Juara bertahan tiga kali itu tersingkir di Liga Champions setelah ditekuk Ajax Amsterdam.