Suara.com - Pelatih PS Tira Persikabo Rahmad Darmawan meminta maaf atas insiden yang terjadi di menit-menit akhir pertandingan melawan Persebaya di babak perempat final Piala Presiden 2019 yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Jumat (29/3/2019).
“Saya meminta maaf kepada semuanya atas insiden yang melibatkan pemain dan ofisial karena emosi terhadap perangkat pertandingan,” ujarnya kepada wartawan usai pertandingan.
Insiden berupa protes keras terhadap wasit Handri Kristanto oleh pemain terjadi ketika pengadil lapangan asal Semarang menunjuk titik putih menit ke-87 usai Abduh Lestaluhu dianggap melanggar Osvaldo Haay.
Dua menit berselang, protes lebih keras dilakukan usai wasit tak mengindahkan pelanggaran terhadap PS Tira Persikabo saat pemain Persebaya berusaha mencuri bola hingga mengakibatkan salah seorang pemainnya terjatuh.
Baca Juga: Djanur: Persebaya Susah Payah Singkirkan Tira Persikabo
Terlebih, berawal dari insiden tersebut terlahir gol ketiga Persebaya yang dicetak Amido Balde di menit ke-90 sekaligus menjadi gol penutup pada laga yang disaksikan sekitar 43 ribu penonton tersebut.
Saat protes dilakukan, salah seorang pemain PS Tira Persikabo Muhammad Rifad Marasabessy diusir ke luar lapangan karena mendorong wasit.
Selain itu, kapten tim Manahati Lestusen yang tersulut emosinya juga harus menerima kartu merah dan menyaksikan sisa beberapa menit pertandingan dari luar lapangan.
Usai wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir, kembali pemain dan ofisial melalukan protes keras ke wasit, bahkan berujung di lorong ganti pemain.
Namun, berkat kesigapan petugas keamanan insiden cepat berakhir dan penonton tak sampai terpancing emosinya.
Baca Juga: Tekuk Tira-Persikabo, Persebaya Melenggang ke Semifinal Piala Presiden 2019
“Ini kelas turnamen pramusim dan kami tak akan melaporkan wasit ke PSSI. Tapi, sudah seharusnya mereka tahu dan mencatat sehingga bisa dijadikan bahan evaluasi sebelum Liga 1 digelar,” ucap RD, sapaan akrab Rahmad Darmawan seperti dimuat Antara.